Jakarta, jurnalpijar.com —
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjatan (Menko Marves) angkat bicara mengenai anggaran program makan bergizi gratis yang dilaksanakan oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ia mengatakan, pada tahap awal pelaksanaan, anggaran proyek tersebut kemungkinan besar tidak akan langsung mencapai Rp 250 triliun.
“Jumlahnya mungkin mulai dari Rp 20 triliun,” ujarnya kepada MINDialogue CNBC Indonesia di Jakarta, Kamis (20 Juni).
Setelah itu, katanya, mereka akan menambah anggaran secara bertahap seiring dengan kemajuan yang kita miliki.
Luhut menambahkan, program makan gratis ini tidak ada yang istimewa. Program ini telah diterapkan di banyak negara.
Luhut mengatakan, sudah ada 93 negara yang menerapkan rencana tersebut. Semoga rencana ini bermanfaat bagi anak-anak, khususnya yang jarang makan daging dan telur.
Ia juga membantah APBN tidak mencukupi untuk melaksanakan program andalan Prabowo. Menurut dia, anggaran makanan bergizi gratis dihitung dengan mempertimbangkan defisit APBN sebesar 2,5%.
“Kita dengar defisit anggaran 2,5 persen, kita bisa dapat 612 triliun dong dan menyelesaikan tol Sumatera, program pangan bergizi, dan kita bisa melanjutkan pembangunan ibu kota. Menurut saya, negara tidak perlu khawatir. ” dia berkata.
Sebelumnya, Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto memastikan APBN bisa mendanai program makanan bergizi dan susu gratis untuk anak sekolah.
“Kita hitung apa yang kita mampu sebagai negara, kita hitung apa yang mampu kita lakukan,” kata Prabowo seperti dikutip dalam wawancara dengan TV One, Kamis (23/5).
Prabowo yakin program ini benar-benar menentukan masa depan negara karena berdampak pada anak-anak. Menurutnya, saat ini hampir 25% anak Indonesia mengalami gizi buruk. Situasi ini sangat mengkhawatirkan.
Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya telah melaksanakan program percontohan makanan bergizi dan susu gratis di banyak daerah. Menurutnya, hal ini memberikan dampak positif bagi anak sekolah.
(Batas waktu/Agustus)
Tinggalkan Balasan