Jakarta, jurnalpijar.com —
Akademisi dan pers Salim Saeed meninggal dunia pada Sabtu (18/5) sekitar pukul 19.33 WIB.
Kabar meninggalnya Salim Saeed juga dibenarkan istrinya, Herawati. Salim dikabarkan menghembuskan nafas terakhir usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
“Teman kami jurnalis senior, pers dan perwakilan film nasional Profesor Dr Salim Saeed telah meninggal dunia,” jelasnya.
Selain menjadi perwakilan akademisi dan media, Salim Said juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Republik Ceko pada era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.
Pria kelahiran Sindereng Rapang, Sulawesi Selatan, 10 November 1943 ini tercatat pernah menempuh pendidikan di Akademi Nasional Indonesia pada tahun 1964.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Indonesia dengan fokus psikologi pada tahun 1966. Salim kemudian melanjutkan pendidikan pada program pelatihan sosiologi di Universitas Indonesia pada tahun 1977.
Ph.D. Salim kemudian tercatat diterima di Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat pada tahun 1985. Ia juga diketahui mengajar di School of Social Sciences dan merupakan anggota Dewan Film Nasional.
Salim diketahui sempat tampil di sejumlah media nasional sepanjang kariernya. Mulai dari redaksi Pelopor Baru, TNI, hingga editor majalah Tempo 1971-1987.
Semasa hidupnya ia juga menulis sejumlah karya berupa buku Profil Dunia Film Indonesia (1982), Tentara dan Politik Indonesia: Masa Lalu, Kini dan Masa Depan (2001), Dari Gestapo hingga Reformasi: Serangkaian Kisah Rekomendasi (2013). ) dan Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno dan Suharto.
Pada masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Salim dipercaya menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko pada tahun 2006 hingga 2010. Ia ditunjuk SBY menggantikan Santoso Raharjo. (tfq/dmi)
Tinggalkan Balasan