Jakarta, jurnalpijar.com —
Kementerian Transportasi Jepang melakukan inspeksi pada Rabu, 6 Mei, atas skandal sertifikasi uji keselamatan di kantor pusat Yamaha Motor Co. di Kota Iwata, Prefektur Shizuoka.
Produksi massal mobil dan sepeda motor di Jepang memerlukan sertifikat model. Yamaha adalah perusahaan kedua yang diperiksa kementerian setelah Toyota diperiksa pada Selasa.
Pemerintah menggeledah pabrik Yamaha setelah memastikan bahwa empat produsen mobil, termasuk Yamaha, telah mengirimkan data kinerja palsu. Selain Yamaha dan Toyota, merek lain yang terlibat skandal tersebut antara lain Honda, Suzuki, dan Mazda.
Selain itu, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi berencana meninjau langsung Mazda, Honda, dan Suzuki untuk mengetahui detailnya dan mengambil tindakan administratif.
Kemarin, empat pejabat pemerintah memasuki markas Yamaha sekitar pukul 09.10 waktu setempat.
Mereka menyelidiki rincian pelanggaran tersebut dengan meninjau dokumen dan prosedur audit yang relevan serta melakukan wawancara dengan pejabat dan eksekutif perusahaan.
“Kami menangani masalah ini dengan serius dan sangat menyesali tindakan kami,” kata juru bicara Yamaha kepada Japan News.
Yamaha menguji tingkat kebisingan sepeda motor sport YZF-R1 dalam kondisi tenaga mesin yang berbeda dari persyaratan regulasi.
Perusahaan juga memalsukan laporan pengujian tekanan suara untuk klakson YZF-R3 dan TMAX. Kedua model tersebut kini telah dihentikan produksinya.
Yamaha memproduksi total sekitar 7.500 dari ketiga model tersebut. Perusahaan mengklaim tidak ada masalah berkendara di ketiga model tersebut.
Namun, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi berencana mengumumkan hasilnya setelah memverifikasi secara independen apakah model tersebut mematuhi standar keselamatan dan lingkungan. (Tongkat/Pir)
Tinggalkan Balasan