Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 12 Jul 2024

2,5 Ton Kerupuk Kulit Ikan Patin Sumut Diekspor Perdana ke Malaysia


					2,5 Ton Kerupuk Kulit Ikan Patin Sumut Diekspor Perdana ke Malaysia Perbesar

Medan, jurnalpijar.com —

3.800 bungkus kerupuk kulit lele asal Sumatera Utara (Sumut) dikirim perdana ke Malaysia. Produk ikan lele yang diekspor memenuhi standar mutu ekspor.

Plt Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni berharap ekspor ke depan terus meningkat dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lainnya harus mengikuti jalur modernisasi, digitalisasi, dan internasionalisasi.

“Saya mengapresiasi dan mengapresiasi ekspor produk UMKM ini, kemasannya sangat menarik dan rasanya juga enak. Peluang besar untuk mengekspor ke pasar lokal,” kata Fatoni dari Dinas Mutu Kelautan dan Industri Medan I. Produk Perikanan. . Badan Pengelolaan dan Pengawasan (BPPMHKP), Kamis (4/7/2024)

Fetoni mengatakan, di sektor perikanan, Sumut memiliki lahan budidaya ikan seluas 138 ribu hektare dan menghasilkan 163 ribu ton. Produksi ikan lele Sumut sendiri sebanyak 11 ribu ton.

Sedangkan kapasitas ekspor ikan Sumut mencapai 62.000 ton pada Januari-Mei 2024 dengan nilai ekspor sebesar $293 juta.

“UMKM di Sumut mempunyai potensi perikanan yang bisa dimanfaatkan. Saat ini terdapat 1,16 juta UMKM Sumut yang menyumbang 80% dari total angkatan kerja. Namun UMKM yang melakukan produksi perikanan di Sumut masih sangat sedikit,” kata Fatoni.

Sementara itu, pemilik CV Raja Patin Indonesia, Tri Handayani mengaku senang bisa menjual kue lele miliknya di Malaysia. CV Raja Patin Indonesia telah menjadi mitra pengembangan Pertamina sejak tahun 2019 dan merupakan mahasiswa UMK Academy 2021.

Alhamdulillah kami sangat senang, berkat doa dan dukungan semua pihak, Raja Patin bisa mengekspor kerupuk kulit lele ke Malaysia. Kunci sukses dalam berbisnis adalah kegigihan, ketekunan dan tidak cepat menyerah, ujarnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Pertamina atas dukungannya dalam bentuk bantuan, pelatihan, permodalan, hibah peralatan usaha, serta keikutsertaan dalam pameran nasional dan internasional.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina yang telah berulang kali membantu dan mengembangkan Raja Patin. Kerupuk kulit ikan Raja Patin ini sudah tersedia di toko-toko kecil. Penjualan kami sebelum ekspor bisa mencapai Rp 3 miliar setahun,” ujarnya.

Sementara itu, Regional Manager Comm, Rail and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria pun mengungkapkan kekagumannya atas pencapaian Raja Patin.

“Kami bangga melihat salah satu mitra binaan kami, Raja Patin, berhasil menembus pasar internasional. Ini menjadi bukti bahwa UMKM Sumut mempunyai potensi besar untuk sukses dan bersaing di pasar global,” kata Satria.

Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan dapat mendorong UKM lain di Sumut untuk terus berinovasi dan mengembangkan produknya.

“Pertamina Petra Niaga akan terus mendukung dan mendorong UKM agar bisa meraih kesuksesan di pasar internasional,” tutupnya.

Hari Mariadi, Sekretaris Badan Karantina Perikanan Bidang Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Industri Departemen Kelautan dan Perikanan, memastikan produk ikan lele yang diekspor memenuhi standar mutu negara lain.

Sebab, ini merupakan poin penting sebelum barang diekspor. Jadi kualitas produknya kita pastikan dari atas, dan kita bekerja sama dengan otoritas dan instansi setempat untuk memastikannya, jelas Hari.

(fnr/sfr)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Rupiah Tertekan ke Rp16.228 Pagi Ini Imbas Kondisi Politik AS

20 September 2024 - 04:15

Melihat Besaran Gaji PNS Kementerian Keuangan

19 September 2024 - 19:14

Telin dan Indosat Business Berkolaborasi Lewat Platform NeuTrafiX

19 September 2024 - 09:14

Trending di Ekonomi