Jakarta, jurnalpijar.com —
PDI-Perjuangan berniat mengusung kadernya sendiri setidaknya sebagai calon wakil gubernur Khofifa Indar Parawansa pada Pilkada Jatim 2024.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan hal itu dimungkinkan karena posisi partainya di Jatim sangat kuat.
“Secara politik, PDI-Perjuangan adalah pemenang kedua pemilu di Jatim, sebenarnya kami ingin menunjuk aktivis kami sendiri,” kata Basara saat ditemui di kantor DPP PKB, Sabtu (8/6).
Pada Pemilu 2024, PDIP meraih 21 kursi di DPRD Jatim dan menjadi kandidat setelah PKB dengan 27 kursi.
Menurut Basara, diskusi sedang berlangsung di partai. Jika tidak ada kandidat yang dianggap kuat, mereka dapat melakukan aliansi politik dengan partai lain dan menggandeng pekerjanya sebagai perwakilan.
“Paling tidak sebagai calon wakil gubernur,” jelasnya.
Diakuinya, salah satu calon yang dibidik Jatim adalah Khofifa Inder Parawansa. Meski enam partai mengusung Khofifa dan Emil Dardak, tak menyurutkan niat PDI-P untuk berkomunikasi.
“Iya kita tahu kalau politik sebelum daun kuning semua masih bisa berubah. Karena politik itu dinamis. Dan yang terakhir kita lihat rencana kerja sama kita dengan Bu Khofifa masih dinamis,” jelasnya.
Saat ini, enam partai pengusung Khofifa-Emil Dardak adalah Partai Golkar, PAN, Demokrat, PSI, dan Perindo. Baru-baru ini, Partai Gerindra resmi mengusung duet Khofifa-Emil sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.
Menurut Basara, PDIP sudah mulai berkomunikasi dengan Khofifa dan parpol lainnya. Jika sudah ada kesepakatan, maka PDIP bisa ikut memberikan dukungan.
“Dan yang terakhir, kami melihat rencana kerja sama kami dengan Ibu Khofifa masih bersifat dinamis,” imbuhnya.
“Jadi, kalau skema [koalisi] dengan Bu Khofifa sudah rampung, kita bisa coba terapkan struktur lain. Tapi sekali lagi, ini masih dalam pembahasan, teman-teman di DPD Jatim pantau perkembangannya. “laporan terakhir atau update perkembangan pilkada di Jawa Timur”.
(ldy/arh)
Tinggalkan Balasan