Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 28 Jul 2024

ESDM Catat Realisasi Subsidi Listrik Capai Rp23 T per April 2024


					ESDM Catat Realisasi Subsidi Listrik Capai Rp23 T per April 2024 Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi subsidi listrik mencapai Rp 23,45 triliun hingga April 2024.

Menurut General Manager Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Parada Hutajulu, angka tersebut setara dengan 32 persen dari total kebutuhan bantuan listrik dalam APBN tahun anggaran 2024 yakni Rp 73,24 triliun.

Realisasi subsidi listrik hingga April 2024 sebesar Rp23,45 triliun atau sekitar 32 persen dari total kebutuhan subsidi listrik APBN TA 2024 sebesar Rp73,24 triliun, kata Jisman dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (3 /3). ) 6).

Ia mengatakan, Biaya Produksi (BPP) listrik yang disediakan PLN setiap tahunnya semakin meningkat karena adanya peningkatan jumlah yang besar, kenaikan harga bahan bakar, dan harga rahasia listrik yang dikenal dengan IPP.

Subsidi listrik dihitung berdasarkan selisih tagihan listrik normal dengan BPP ditambah margin yang dinaikkan harga jual, ujarnya.

Selain itu, lanjut Jisman, rugi-rugi jaringan akan berkurang pada tahun depan sesuai rencana pemerintah memetakan hilangnya jaringan listrik pada tahun 2025.

Namun, dia mengatakan besaran subsidi listrik dikendalikan dengan menerapkan subsidi tepat sasaran dan mengendalikan BPP, dengan menetapkan konsumsi bahan bakar spesifik, rugi-rugi jaringan, menerapkan kebijakan harga gas bumi tertentu, dan tanggung jawab pasar batubara dalam negeri.

Sementara itu, pada tahun 2025, subsidi listrik berdasarkan KEM PPKF akan diberikan kepada kelompok yang memenuhi syarat dan keluarga miskin dan rentan, serta mendorong transisi energi yang efisien dan adil dengan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi, keuangan, dan lingkungan.

Jisman mengatakan, penerima subsidi listrik terbesar tahun depan adalah rumah tangga berdaya 450 VA sekitar 45-46 persen atau Rp38,18 triliun-Rp40,16 triliun.

Kemudian kelompok keluarga dengan daya 900 VA menyusul 19 persen atau Rp15 triliun-16,8 triliun, dan sisanya diberikan kepada kelompok masyarakat, industri, dan komersial.

Sedangkan besaran subsidi listrik yang dibutuhkan dalam APBN tahun 2024 sebesar Rp73,24 triliun dengan asumsi ICP US$82 per barel dan nilai tukar Rp15 ribu per dolar AS.

(del/sfr)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jokowi Perintahkan Rosan Aktif Gaet Investor Asing Masuk ke IKN

6 November 2024 - 06:14

Warga Serbu Transmart Full Day Sale, Borong Kebutuhan Harian

4 November 2024 - 23:14

Tarif Hotel di Kawasan IKN Melonjak Rp200 Ribu Jelang HUT RI

3 November 2024 - 16:14

Trending di Ekonomi