Jakarta, jurnalpijar.com –
Tentara Israel menyerang empat sekolah dalam empat hari dan membunuh banyak orang. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya merupakan lembaga pendidikan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada Selasa (9/7), Israel menyerang sekolah Al Awda di Abassan, dekat Khan Younis. Akibat serangan ini sedikitnya 30 orang tewas.
Sehari sebelumnya, Senin, banyak orang terluka akibat serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Nuseirat.
Pekan lalu, pada hari Sabtu, Israel menyerang sekolah yang dikelola PBB, Al Jawni. Akibat penyerangan ini, 16 orang tewas.
Sekolah tersebut menampung 2.000 warga Palestina ketika serangan itu terjadi.
Pada hari Minggu, serangan Israel terhadap Sekolah Keluarga Suci di Kota Gaza menewaskan empat orang.
Patriarkat Latin, yang mengawasi sekolah tersebut, mengatakan ratusan orang tinggal di sekolah tersebut sebelum serangan itu, Al Jazeera mengutip pernyataan Al Jazeera.
Hari ini, Israel menyerang gedung PBB di Gaza. Mereka mengatakan serangan itu karena Hamas telah mengambil alih kantor-kantor sipil.
“[Hamas] beroperasi di dalam pusat UNRWA di wilayah tersebut dan menggunakannya sebagai pangkalan untuk menyerang IDF [Pasukan Pertahanan Israel],” menurut Israel, dikutip AFP.
UNRWA telah bekerja sejak lama.
Badan tersebut juga mengatakan pihaknya “tidak memiliki cara untuk memverifikasi” klaim bahwa fasilitasnya adalah milik Hamas.
Serangan keras Israel terhadap Gaza terjadi ketika perundingan gencatan senjata dengan Qatar terus berlanjut.
Negosiasi gencatan senjata sulit dilakukan. Seringkali yang menjadi bahan perdebatan adalah pertukaran tahanan atau narapidana hingga waktu istirahat.
Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak Oktober 2023. Akibat operasi ini, lebih dari 38.000 orang tewas di Palestina dan ratusan ribu rumah hancur. (istirahat/rds)
Tinggalkan Balasan