Jakarta, jurnalpijar.com –
Pemimpin Hamas Ismail Hanya dibunuh di Teheran pada Rabu (31 Juli) saat menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Massoud Fezezhikian. Namun, seorang pejabat mengatakan Hani tidak terbunuh oleh rudal seperti yang diberitakan sebelumnya.
Sumber tersebut mengatakan kepada CNN bahwa Hani dibunuh oleh bahan peledak yang disembunyikan secara rahasia beberapa minggu lalu.
Menurut para pejabat, bom tersebut disembunyikan di sebuah wisma tempat Hani menginap sekitar dua bulan lalu, dan diledakkan dengan remote control ketika Hani kembali ke rumahnya di Teheran.
Para pejabat mengatakan mereka telah diberi pengarahan mengenai operasi tersebut. Yang pertama melaporkan rincian pembunuhan Ismail Hanya adalah New York Times, sebuah media Amerika.
Pemerintah Iran dan Hamas menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniya. Israel sendiri tidak mengakui atau menyangkal partisipasinya dalam pembunuhan tersebut.
Sumber ini mengungkapkan bahwa setelah pembunuhan Hani, para pejabat AS menerima penjelasan mengenai operasi tersebut dari pejabat Israel.
Media pemerintah Iran dan Hamas sebelumnya menyatakan bahwa Hanya terbunuh oleh roket yang ditembakkan dari luar gedung.
Namun fakta bahwa bom tersebut diselundupkan ke sebuah wisma di bawah perlindungan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran merupakan pelanggaran keamanan yang mengejutkan bagi Garda Revolusi.
Pemerintah Iran sangat marah atas pembunuhan Hani di negaranya. Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei siap menghukum Israel secara terbuka.
“Anda membunuh tamu terhormat negara kami di rumah kami dan membuka jalan bagi hukuman berat,” kata Khameneisa.
Hania sendiri telah memainkan peran utama atas nama Hamas dalam perundingan gencatan senjata selama beberapa bulan terakhir. (di atas/di atas)
Tinggalkan Balasan