Menu

Mode Gelap

Internasional · 7 Agu 2024

Makin Tegang dengan Israel, Hizbullah Ancam Serang Siprus


					Makin Tegang dengan Israel, Hizbullah Ancam Serang Siprus Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengancam bahwa Siprus dapat menjadi sasaran pasukan Israel jika mereka benar-benar menyerang Lebanon.

Berbicara di televisi propaganda Hizbullah, Nasrallah menuduh Siprus terus membantu Israel dengan mengizinkan Tel Aviv menggunakan bandara dan pangkalannya untuk latihan militer.

“Pemerintah Siprus harus memperingatkan musuh-musuh Israel bahwa pembukaan bandara dan pangkalan Siprus untuk menargetkan Lebanon berarti pemerintah Siprus telah menjadi bagian dari perang dan kelompok perlawanan (Hizbullah) akan terlibat dalam hal ini sebagai bagian dari perang,” kata Nasrullah. Kata-kata dari Oleh Reuters pada Rabu (19/6).

Dalam pidatonya, Nasrullah juga mengajak Israel berperang.

Nasrallah mengatakan tidak ada wilayah Israel yang aman dari serangan Hizbullah, termasuk sasaran di Mediterania.

Ia juga mengatakan jika hal ini terjadi, Hizbullah akan berperang “tanpa aturan” dan “tanpa batas”.

“Jika perang meningkat, tidak akan ada tempat yang aman bagi rudal dan drone kami di Israel,” kata Nasrullah.

“Israel tahu bahwa sesuatu yang sangat besar menanti mereka di Mediterania. Menghadapi pertempuran sebesar ini, Israel sekarang tahu bahwa mereka harus menunggu kami di darat, di udara, dan di laut,” tambah Nasrullah.

Ultimatum Nasrallah muncul setelah Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan keputusan untuk berperang dengan Hizbullah sudah dekat.

Dia juga mengatakan bahwa militer Israel sedang mengerjakan “rencana operasional yang telah dikonfirmasi dan disetujui untuk menyerang Lebanon.”

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus berlanjut di sepanjang perbatasan Lebanon setelah kedua belah pihak berulang kali saling menyerang dengan drone dan roket.

Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sejak Tel Aviv melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza pada 7 Oktober. (rds/rds)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional