Jakarta, jurnalpijar.com —
Direktur Jenderal Pajak (Dirjen) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suryo Utomo yakin target penerimaan pajak tahun 2024 sebesar Rp 1.988,9 triliun bisa tercapai.
Ia memindahkannya ke Hari Pajak 2024. Pertama, ia mengatakan bahwa pajak adalah bagian dari kehidupan bernegara.
Ia menyatakan, pajak sudah ada bahkan sebelum kemerdekaan dan terus menjadi tulang punggung negara. Suryo juga menjelaskan, penerimaan pajak Indonesia awalnya hanya berkisar Rp 13 triliun pada 20 tahun lalu. Namun kini angka tersebut melonjak menjadi sekitar Rp 2.000 triliun.
“(Pendapatan pajak) Rp 1.988,9 triliun pada tahun 2024, Insya Allah dengan bantuan teman-teman dan pemangku kepentingan, kami akan berusaha mencapainya,” ujarnya dalam acara Spektakuler 2024 di Plaza Tangara GBK, Jakarta Pusat, Minggu (14/7). ). )).
Sorio menegaskan, dalam mencapai target penerimaan perpajakan tahun ini, DJP tidak bisa bekerja sendiri dan membutuhkan bantuan semua pihak, termasuk wajib pajak.
“Kami sangat mengharapkan bantuan, upaya, kerja sama dari bapak dan ibu, tidak hanya dari direktur pajak,” imbuhnya.
Sorio juga mengatakan, situasi perekonomian saat ini menghadapi beberapa tantangan, antara lain melemahnya harga komoditas yang berdampak pada penerimaan pajak. Meski demikian, dia tetap yakin penerimaan pajak tahun ini akan mencapai target.
“Seperti saya katakan, Rp 1,989 triliun bukan target yang mustahil. Insya Allah akan kami wujudkan,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah mengumpulkan pembayaran pajak sebesar Rp 1,028 triliun pada paruh pertama tahun 2024. Penerimaan pajak dan cukai ini hanya mencapai 44,5 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulani mengatakan pendapatan tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Artinya (penerimaan pajak) turun 7 persen (tahun lalu) karena tahun lalu di semester I kita mencapai Rp 1.105,6 triliun, kata perempuan bernama Ani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Bangar) DPR RI. , Senin (7 Agustus).
Penerimaan pajak termasuk pajak sebesar Rp 893,9 triliun. Angka tersebut hanya mencapai 44,9 persen dari target APBN 2024.
Penerimaan pajak ini juga mengalami penurunan sebesar 7,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurut saya, penurunan ini tidak lepas dari penurunan pajak perusahaan.
Selain itu, penerimaan perpajakan dari bea dan cukai mencapai Rp 134,2 triliun. Angka tersebut hanya mencapai 41,8 persen dari target dalam APBN 2024.
(del/tsa)
Tinggalkan Balasan