Jakarta, jurnalpijar.com —
Ketua Kelompok Ad Hoc yang juga Sekjen PBSI Fadil Imran menyatakan, PBSI bertanggung jawab atas kegagalan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia dalam memberikan medali emas Olimpiade Paris 2024.
Fadil Imran menyatakan semua pihak merasa sedih dan marah. Oleh karena itu, PBSI tidak akan tinggal diam setelah kegagalan tersebut. Mereka akan berusaha segera mengadakan pertemuan diskusi dan mendengarkan informasi dari berbagai pihak.
“Tentu saja karena pencapaian ini, semua orang sedih dan tertekan. Saya juga merasakan hal yang sama. Kami akan melakukan penyelidikan penuh setelah kami kembali ke tanah air.”
“Kemudian saya akan adakan konferensi, saya akan undang semua, kita semua akan mendapat informasi dari media, pemerhati bulu tangkis, pecinta bulutangkis tentang apa yang harus kita tingkatkan ke depan dan PBSI akan mempertanggungjawabkan hasil di Paris,” ujarnya. oleh Fadil Imran. seperti dikutip dari notifikasi NOC.
Indonesia gagal meraih medali emas di cabang bulutangkis. Ini merupakan kali kedua terjadi setelah pertama kali terjadi pada Olimpiade London 2012.
Ada sedikit perbedaan, kali ini Indonesia masih direbut medali perunggu oleh Gregoria Mariska Tunjung di nomor estafet putri. Fadil Imran pun memberikan pujian khusus kepada Gregoria sembari mengungkapkan kepuasannya atas upaya seluruh pemain Tim Bulu Tangkis Indonesia.
“Saya berterima kasih bukan hanya kepada Gregoria, tetapi saya berterima kasih kepada semua orang yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya. Itulah yang terjadi.
“Gregoria benar-benar menunjukkan minatnya sebagai atlet profesional. Saya sangat berterima kasih kepada mereka,” kata Fadil Imran.
Gregoria Mariska Tunjung mencapai semifinal Piala Dunia Wanita. Namun, dia kalah dari An Se Young. Gregoria langsung meraih perunggu setelah Carolina Marin cedera saat menghadapi He Bingjiao.
(ptr/jal)
Tinggalkan Balasan