Menu

Mode Gelap

Internasional · 16 Agu 2024

Timteng ‘Mendidih’, Kemlu Minta WNI Tak ke Lebanon, Iran, dan Israel


					Timteng ‘Mendidih’, Kemlu Minta WNI Tak ke Lebanon, Iran, dan Israel Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk tidak melakukan perjalanan ke Lebanon, Iran, dan Israel.

Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI dan Lembaga Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, mengatakan potensi peningkatan konflik di ketiga negara tersebut, khususnya di Lebanon, cukup besar.

Oleh karena itu, WNI yang berencana mengunjungi Lebanon, Iran, dan Israel diminta menunda perjalanannya hingga situasi kembali aman.

“Bagi WNI kami yang berencana berkunjung ke Lebanon, Iran, dan Israel, kami imbau keras untuk menundanya. Kami masih melihat ada sebagian WNI kami yang masih melakukan perjalanan ke wilayah Israel untuk menunaikan ibadah haji. Kami imbau agar mereka tidak berangkat ke sana. sampai situasi menjadi lebih aman,” kata Judha dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri RI, Jumat (9/8).

Judha mengatakan, hingga saat ini masih banyak WNI yang melakukan kunjungan ziarah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem. Jumlah WNI tersebut tidak tercatat dalam catatan Kementerian Luar Negeri.

Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri, terdapat 37 WNI yang berada di Israel. Jumlah ini menurun dari sebelumnya 115 orang.

“Saat ini WNI di Israel ada 37 orang, berkurang (dari 115). Kebanyakan dari mereka adalah pelajar. Sekarang sudah pulang,” kata Judha.

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah menetapkan keadaan darurat di Israel sebagai kewaspadaan. Keputusan ini diambil sejak ledakan serangan Israel pada Oktober 2023.

Lebanon, Iran dan Israel berada dalam ketegangan sejak pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas di Teheran, dan Fuad Shukr, kepala milisi Hizbullah, di Beirut.

Haniyeh meninggal di kediamannya di ibu kota, Teheran, pada 30 Juli setelah menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, sehari sebelumnya.

Hamas dan Iran menuduh Israel berada di balik pembunuhan Haniyeh. Israel sejauh ini bungkam menghadapi tuduhan tersebut.

Iran juga berjanji akan menghukum keras Israel atas pembunuhan di wilayahnya. Banyak pihak khawatir akan terjadi perang antara Iran dan Israel dalam waktu dekat.

Sementara itu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersumpah akan membalas dendam kepada Negara Zionis atas kematian Shukr. Dia mengatakan bahwa Israel telah melewati “garis merah” dan melancarkan perang di semua lini.

Shukr terbunuh oleh serangan udara Israel di ibu kota Lebanon, Beirut, dituduh memimpin serangan di Dataran Tinggi Golan yang menewaskan 12 orang pada 27 Juli. (baca/baca)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional