Menu

Mode Gelap

Nasional · 23 Agu 2024

BEM SI Demo di Depan Kominfo Sore Ini Buntut Peretasan PDNS


					BEM SI Demo di Depan Kominfo Sore Ini Buntut Peretasan PDNS Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan bekerja di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pasca peretasan Pusat Data Sementara Nasional (PDNS) pada Jumat (5/7) ini.

Ada banyak klaim dalam pameran hari ini. Dengan kata lain, menuntut pemerintah untuk memberikan penjelasan yang menyeluruh dan komprehensif mengenai insiden keamanan siber yang terjadi di PDNS.

“Analisis proses dan konstruksi PDN, PDN sementara dan PDN permanen, dibangun dengan prosedur dan diterapkan pada hukuman hukuman yang bersifat mengurangi kejadian, dan kelangsungan usaha dengan prinsip pengetahuan dan tanggung jawab. ” demikian keterangan yang dikeluarkan BEM SI.

Selain itu, BEM SI juga mendesak pemerintah memastikan kejahatan serupa tidak terulang lagi di semua kejadian saat ini dan di masa depan.

Secara terpisah, Komisaris Besar Metro Jakarta Pusat Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya mengerahkan 1.111 pekerja untuk menggelar aksi unjuk rasa tersebut.

Teknologi parkir di sekitar tempat pameran adalah yang tercanggih. Polisi akan menutup jalan dan mengalihkan lalu lintas jika aktivitas semakin meningkat atau meningkat.

“Kalau citra kudanya meningkat, Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Perdagangan akan kita balikkan,” kata Susatyo.

“Masyarakat yang melintas di sepanjang Jalan Merdeka Barat diimbau mencari jalur alternatif karena ada kegiatan unjuk ide pembuatan patung kuda,” ujarnya.

Sistem PDNS 2 telah down sejak 20 Juni karena serangan ransomware atau peretasan yang membahayakan data dalam sistem. Sebagian besar data di pusat data yang digunakan oleh 282 kantor pemerintah pusat dan daerah itu terkunci dan hingga saat ini tidak dapat diakses.

Untuk menghapusnya, Anda perlu menghapus dekripsi alias dekripsi. Pemerintah mengatakan pelaku meminta uang tebusan sebesar $8 juta atau Rp 131,8 miliar untuk mendapatkan kunci tersebut.

Lalu tiba-tiba keluar keluhan dari kelompok ransomware Brain Cipher yang mengaku sebagai hacker. Mereka juga membagikan kunci dekripsi secara gratis pada Rabu (5/7).

Kominfo mengaku telah menguji kunci dekripsi tim Brain Cipher pada spesimen tersebut dan hasilnya terbuka. (ryn)

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Walkot Ajak Anak Muda Semarang Jadi Agen Ketahanan Pangan

6 November 2024 - 03:15

Muhadjir Kunjungi Brazil Belajar Program Makan Siang Gratis

5 November 2024 - 19:15

MKD Panggil Redaksi Tempo soal Berita Suap Kuota Haji di DPR

5 November 2024 - 13:16

Trending di Nasional