Jakarta, jurnalpijar.com —
Astra Daihatsu Motor (ADM), produsen Gran Max di Indonesia, buka suara soal status recall model ini di Jepang karena masalah baterai. Meski begitu, ADM merupakan pemasok Gran Max ke Jepang.
Direktur Pemasaran & Komunikasi Korporat ADM Sri Agung Handayani memastikan Gran Max yang diproduksi dan dijual ke konsumen lokal tidak terpengaruh model Jepang.
“Kami buktikan hal ini tidak berdampak pada Gran Max yang diproduksi dan dijual di Indonesia,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (9/7).
Ia menjelaskan, setiap negara memiliki informasi dan departemen yang berbeda-beda, termasuk aturan yang mengaturnya.
Sebelumnya, Daihatsu Motor mengumumkan penarikan kembali Gran Max di Jepang karena ada masalah yang dapat menyebabkan baterai habis.
Total unit yang diikutsertakan dalam kampanye ini sebanyak 559 unit. Penarikan kembali ini disebabkan adanya potensi masalah pada baterai yang mungkin muncul saat model ini dirilis nanti.
Disebutkan bahwa tali aki dapat dilonggarkan sehingga aki dapat dilepas dari tempatnya.
Perusahaan akan mengganti konektor baterai dan melakukan perbaikan serta menambah pemutus baterai.
“Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan kami,” ujar pihak perusahaan seperti dilansir situs Daihatsu Motor.
Recall Daihatsu Japan Gran Max dilakukan mulai September 2020 hingga Desember 2023. Berikut daftarnya:
Gran Max 5BF-S403P (322 unit)
Nomor sasis S403P-0000101 – S403P-0000434, produksi 11 September 2020 – 19 Desember 2023.
Gran Max 5BF-S413P (237 unit)
Nomor sasis S413P-0000101 – S413P-0000342, produksi 21 September 21 2020 – 19 Desember 2023. (kemungkinan)
Tinggalkan Balasan