Jakarta, jurnalpijar.com —
BYD Marketing Head Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan, pagu inden M6 saat ini hanya 75 hari. Perusahaan bekerja keras untuk memastikan unit M6 dapat dikirim ke konsumen secepatnya.
Raksasa otomotif asal China, BYD, menjanjikan kompensasi sebesar Rp10 juta jika MPV listrik M6 meluncur pada waktu yang ditentukan.
“Jadi pada pengiriman M6, kami berusaha semaksimal mungkin untuk meyakinkan konsumen bahwa waktu pengirimannya lebih cepat. Karena terkadang konsumen tidak mempermasalahkan lama atau pendeknya, tapi mereka yakin kapan,” ujarnya di GIIAS 2024, ICE BSD , terakhir. seminggu.
Luther mengatakan, jangka waktu inden maksimal 75 hari merupakan komitmen perusahaan dan dealer. BYD bersedia membayar pembeli jika unit M6 dikirimkan di luar batas waktu yang dijanjikan.
BYD juga menyatakan tidak akan berhenti menghubungi pembeli untuk memberikan kepastian kapan kendaraan akan sampai ke pembeli.
“Tergantung jenis dan lokasi dilernya. Tapi yang jelas di tingkat diler komitmennya tidak lebih dari 75 hari,” ujarnya.
Namun untuk model lain seperti Atto, Seal, dan Dolphin, Luther belum bisa memastikan periode indennya karena fokus perusahaan tidak hanya pada pengiriman pesanan dari GIIAS saja, tapi juga pada periode sebelumnya.
M6 merupakan MPV elektrik pertama rilisan di Indonesia yang akan diluncurkan pada ajang GIIAS 2024. Selama GIIAS, mobil ini dibanderol dengan harga spesial mulai dari Rp 379 jutaan.
M6 adalah model generasi terbaru dari e6. Dimensi M6 adalah panjang 4,71 meter, lebar 1,81 meter, tinggi 1,69 meter, dan jarak sumbu roda 2,8 meter.
Mobil ini tersedia dalam dua pilihan baterai yakni 71,8 kWh yang mampu menempuh jarak 530 kilometer dan 55,4 kWh yang memiliki daya jelajah 420 kilometer.
Motor listriknya mampu menghasilkan torsi 310 nm. Mobil ini juga dilengkapi dengan pengisian cepat hingga 115 kW.
(bernyanyi/anak laki-laki)
Tinggalkan Balasan