Menu

Mode Gelap

Otomotif · 30 Agu 2024

Riset: Mobil Baru di RI Makin Mahal, Warga Belok Beli Mobil Bekas


					Riset: Mobil Baru di RI Makin Mahal, Warga Belok Beli Mobil Bekas Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Kajian Departemen Riset Ekonomi dan Sosial Universitas Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LPEM FEB UI) menunjukkan, pasar mobil bekas lebih ramai dibandingkan mobil baru.

Peneliti Senior LPEM FEB UI Rianto menjelaskan pasar mobil bekas tahun 2010 Jumlahnya meningkat hampir tiga kali lipat dari 500 ribu unit pada tahun 2013 menjadi 1,4 juta unit pada tahun 2023.

Faktanya, dari tahun 2023 dibandingkan tahun 2013, meningkat tiga kali lipat dari 500.000 unit menjadi 1,4 juta sekarang, jadi ini transisi ke mobil bekas, kata Kementerian Perindustrian, Rabu (10/7).

Dia menjelaskan, salah satu penyebab meningkatnya pasar mobil bekas adalah peningkatan pendapatan per kapita dalam negeri tidak bisa dibandingkan dengan kenaikan harga mobil baru.

Berdasarkan survei terhadap responden, Rianto menyebutkan 63 persen masyarakat Pulau Jawa akan membeli mobil bekas pada tahun 2023. Sedangkan di Sumatera tidak sebanyak di Pulau Jawa, namun pilihan mobil bekas dominan. .

Pasalnya, pasar mobil bekas di Pulau Jawa bisa terkena dampak kenaikan harga mobil baru, namun mobil bekas yang beredar di pasaran sangat sedikit dan harganya relatif murah.

Siklus pembelian mobil baru sedang berubah

Lebih lanjut Rianto menyatakan, kebiasaan masyarakat mengganti mobil baru sudah berubah dari lima tahun sekali menjadi 7 tahun sekali.

Hal ini disebut-sebut menjadi salah satu penyebab lesunya pasar mobil baru di Indonesia.

“Dulu penggantian mobil butuh waktu 4-5 tahun, sekarang penggantiannya 6-7 tahun karena agak lama dan pasarnya sedikit lambat,” ujarnya.

Dia mengatakan, lemahnya penjualan mobil baru disebabkan banyaknya warga Jabodetabek yang menggunakan angkutan umum sebagai tulang punggung aktivitasnya.

Hasil riset LPEM FEB UI terhadap penerimaan bruto pembiayaan kendaraan bermotor sesuai dengan laporan April 2024 yang diungkap Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pengawasan Keuangan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman menjelaskan pembiayaan mobil bekas mengalami peningkatan dibandingkan mobil baru.

Alokasi pembiayaan mobil baru tercatat sebesar Rp150,69 triliun atau meningkat 10 persen year-on-year. Selain itu, pembiayaan kendaraan bermotor senilai Rp 83,72 triliun atau meningkat signifikan sebesar 25,82 persen year-on-year menduduki peringkat kedua.

Penyaluran pembiayaan terbesar dari perusahaan multifinance tersebut ke sektor otomotif yakni sebesar Rp398,64 triliun, kata Agusman pada Juni tahun lalu, dikutip Antara.

(kaleng/mulut)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Motor Kebal Pembatasan BBM Subsidi Pertalite 1 Oktober

19 September 2024 - 21:19

Pertamina Bakal Luncurkan BBM Rendah Sulfur, Pakai Nama Pertalite?

19 September 2024 - 17:18

Bengkel Reparasi dan Cat Bodi Mobil BMW-MINI di Tangerang

19 September 2024 - 14:15

Trending di Otomotif