Jakarta, jurnalpijar.com —
Pada Jumat (31/5) sore, nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 16.253 per dolar AS. Mata uang Garuda menguat 12 poin atau 0,07 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Inter-Dollar Rate (Jisdor), menempatkan rupiah pada Rp16.251 per dolar AS.
Sebagian besar mata uang di kawasan Asia berada di zona merah. Yen Jepang melemah 0,22 persen, baht Thailand 0,24 persen, yuan China 0,15 persen, dan won Korea Selatan 0,45 persen.
Dolar Singapura melemah 0,17 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen. Sementara peso Filipina menguat 0,17 persen pada perdagangan sore hari.
Demikian pula, sebagian besar mata uang utama di negara-negara berkembang berada di zona merah. Euro Eropa ditetapkan melemah 0,04 persen, pound Inggris melemah 0,13 persen, dan franc Swiss melemah 0,21 persen.
Sedangkan dolar Australia menguat 0,06 persen, dan dolar Kanada 0,15 persen.
Analis pasar Lukman Leong mengatakan penguatan rupee hari ini disebabkan melemahnya dolar.
Lukman mengatakan kepada CNNIndonesia.com, “Rupiah menguat di tengah koreksi terhadap dolar AS.”
Namun sayangnya, di tengah melemahnya dolar, rupiah mendapat dorongan negatif dari data PMI Tiongkok untuk sektor jasa dan manufaktur, yang lebih lemah dari perkiraan.
Hal ini membatasi kekuatan rupee.
(Ldy/Agustus)
Tinggalkan Balasan