Menu

Mode Gelap

Nasional · 1 Sep 2024

Guru Besar FK Temui Rektor Unair Soal Polemik Dekan, Simak Hasilnya


					Guru Besar FK Temui Rektor Unair Soal Polemik Dekan, Simak Hasilnya Perbesar

Surabaya, jurnalpijar.com —

Perwakilan guru besar dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bertemu dengan Rektor Unair M. Nasih pada Jumat (07/05) untuk membahas kontroversi pencopotan Budi Santos sebagai Dekan Fakultas Kedokteran.

Salah satu perwakilan FK Unair yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Yan Efrata Sembiring yang juga merupakan salah satu koordinator lapangan kampanye solidaritas Budi beberapa waktu lalu. Selain itu, turut hadir pula para profesor dan dokter senior.

“Kemarin saya bersama beberapa perwakilan FK, kemudian bersama para guru besar, dokter dan beberapa teman yang diundang rektor mengunjungi kantornya. Kami berdialog,” kata Yan saat dikonfirmasi, Sabtu (7/6).

Dalam pertemuan tersebut, Yan mengatakan kliennya menyampaikan beberapa tuntutan kepada Nasi. Salah satunya adalah pemberhentian Budi dari jabatan FK Unair yang disinyalir tidak sesuai dengan statuta Unair. Mereka juga menginginkan Budi Santos kembali menjadi dekan.

“Semua ingin menyampaikan keinginannya, yakni mengangkat kembali Profesor BUS (Budi Santoso) sebagai Dekan FK Unair,” ujarnya.

Yan mengatakan dialog tersebut sangat ramah dan hangat. Ia mengatakan Nasih telah menerima tuntutan tersebut dan akan mempertimbangkan kembali pemberhentian Budi sebagai dekan.

“Respon dari rektor dan jajaran akan membuka kembali dialog, artinya akan ada pertimbangan-pertimbangan,” ujarnya.

Namun belum ada keputusan yang diambil dalam dialog kemarin. Menurut dia, rektor akan membicarakan persoalan ini dengan direksi dan senat.

“Sampai kemarin beliau belum mengatakan secara pasti apa hasil keputusannya. Diperkirakan akan dibicarakan dengan berbagai komponen lain, salah satunya di Unair adalah pengurus, senat dan lain sebagainya,” ujarnya. . ditambahkan. katanya.

Ia berharap Nasih mampu mengambil keputusan dengan bijak. Yakni siap memenuhi tuntutan perwakilan FK dan mengembalikan Budi ke posisi semula.

“Kami berharap beliau bisa dengan bijak memenuhi apa yang diinginkan teman-teman agar Unair semakin sukses. Kemarin beliau tidak memberikan jadwal, namun beliau berjanji akan mengeluarkan keputusan secepatnya agar tidak tertunda karena sudah menjadi hal yang mendesak. persoalan nasional,” tutupnya.

Sebelumnya, Budi Santoso dipecat dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair diduga karena pernyataannya yang menolak rencana dokter asing datang ke Indonesia.

M. Nasih masih belum berkomentar banyak soal pembebasan Budi.

“Habis jum’at, salat dulu, salat dulu, salat dulu ya? Enggak tahu, nggak apa-apa, nggak apa-apa. Enggak, belum, belum, oke, oke, oke, belum ada komentar,” ujar Nasih. . pada pertemuan di Kampus C Unair, Surabaya, Jumat (7/5).

Nasih juga enggan membeberkan alasan pemecatan, kronologi pemecatan, dan apakah pemecatan tersebut terkait dengan komentar Buddha terkait dokter asing.

“Saya no comment, no comment lagi,” ucapnya tiba-tiba meninggalkan awak media.

Nasih justru heran mengapa media memberitakan penarikan tersebut padahal mereka tidak menerima salinan Surat Keputusan (SK) Rektor tentang pemanggilan kembali Budi.

“Hahahaha, kalau tidak ada, jangan ditulis lho. Saya tidak tahu bagaimana surat keputusannya ditulis, kok,” ujarnya.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ini mengaku akan menyelesaikan masalah tersebut bersama seluruh jajaran manajemen Unair.

“Sayangnya, sayangnya belum ada pernyataan, segera kita selesaikan bersama. Belum ada [pengganti Budi], belum ada,” tutupnya.

Sementara itu, Unair melalui Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Martha Kurnia membenarkan telah mencopot Budi Santos dari jabatan dekan FK.

“Terkait tersebarnya pemberitaan pemberhentian dekan FK Unair di beberapa media sosial, kami Humas Universitas Airlangga menyatakan kabar tersebut benar adanya,” ujarnya dalam keterangannya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/7).

Namun, dia tidak membeberkan alasan manajemen Unair mencopot Budi. Martha mengatakan, hal itu merupakan kebijakan internal lembaganya.

“Alasan atau pertimbangan manajemen Unair atas pemberhentian ini adalah kebijakan internal penerapan tata kelola yang lebih baik untuk memperkuat kelembagaan khususnya di lingkungan FK Unair,” ujarnya.

(frd/lengkungan)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Walkot Ajak Anak Muda Semarang Jadi Agen Ketahanan Pangan

6 November 2024 - 03:15

Muhadjir Kunjungi Brazil Belajar Program Makan Siang Gratis

5 November 2024 - 19:15

MKD Panggil Redaksi Tempo soal Berita Suap Kuota Haji di DPR

5 November 2024 - 13:16

Trending di Nasional