Jakarta, jurnalpijar.com —
Kehadiran Presiden terpilih Prabowo Subjant dan Menteri Pertahanan RI mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat kabinet dinilai sebagai tanda komitmen kerja sama di masa transisi pemerintahan.
Momen tersebut terjadi pada Senin (24/6) saat rapat paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta. Prabovo dan Jokovi duduk berdampingan dengan sederet Menteri Koordinator (Menko).
Di sisi kiri, Jokowi didampingi Wakil Presiden Maruf Amin, serta Menko Polhukam Hadi Tjahjant dan Menko PMK Muhajir Effendi.
Sementara itu, selain Prabov, Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Kelautan dan Perikanan Luhut Pandjaitan berada di sisi kanan.
Berbeda dengan biasanya, karena biasanya hanya presiden, wakil presiden, dan menteri koordinator yang berada di barisan depan. Pada saat yang sama, para menteri lainnya duduk di kanan dan kiri satu sama lain.
Kunto Adi Vibowo, pakar komunikasi politik Universitas Padjadjaran, mengatakan sidang penuh kabinetnya menegaskan komitmen Presiden Jokowi terhadap transisi pemerintahan.
Menempatkan Prabov di kursi paling depan, di barisan paling depan, apalagi di samping Jokowi, menunjukkan komitmen Jokowi terhadap transisi pemerintahan saat ini, kata Kunto di Jakarta, Selasa (25 Juni).
Kunto mengatakan komitmen tersebut ditegaskan Presiden dalam pengantar Rapat Kabinet penuh, yang membahas kelancaran peralihan kekuasaan dan tidak boleh terjadi gejolak politik.
“Jokov mempersilakan Prabov duduk di depan untuk menegaskan secara politis bahwa ya, ini komitmen kita dalam transisi, jadi tidak boleh ada pertengkaran antar menteri,” jelasnya.
Namun, dia memperkirakan sidang sidang kabinet paripurna akan sering kita saksikan ke depan.
“Saya tegaskan, Jokowi berkomitmen terhadap program-program Prabowo atau calon presiden terpilih, dan Prabowo tetap berkomitmen terhadap program-program Jokowi, khususnya IKN (ibu kota nusantara),” ujarnya.
Yusuf Permana, Deputi Protokol Sekretariat Presiden, mengatakan Prabowo mendampingi Jokowi dan mengkoordinir menteri tersebut hingga terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029.
Karena posisinya sebagai presiden yang baru terpilih, kata Yusuf saat dihubungi, Senin (24 Juni).
Pada saat yang sama, keadaan perekonomian Indonesia dibahas dalam sidang kabinet paripurna. Jokowi menegaskan, kondisi geopolitik dan perekonomian dunia saat ini sedang tidak menentu.
Namun di sisi lain, Jokowi mengaku senang peringkat daya saing Indonesia naik dari peringkat 34 menjadi 27 dunia berdasarkan data Indeks Daya Saing Dunia 2024.
Yokowi mencatat, pencapaian tersebut bahkan bisa melampaui banyak negara di dunia, mulai dari Jepang hingga Inggris.
Jokowi juga mengingatkan para menteri di Indonesia maju untuk tidak membiarkan gejolak politik di akhir masa jabatannya.
Yang terpenting, stabilitas politik harus diperhatikan, penting untuk menghindari gejolak politik,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, dunia internasional selalu mencermati situasi politik di Indonesia, khususnya perubahan amanah Presiden terpilih RI, Prabowo Subjandi. Karena itulah dia berharap jendela transfer ini berjalan baik.
Selain itu, Jokowi mengingatkan para menteri untuk terus mewaspadai permasalahan yang muncul sehari-hari.
Ia mengingatkan, isu-isu positif yang terjadi di Indonesia juga mendorong pasar untuk semakin percaya diri dan optimis terhadap fundamental perekonomian Indonesia.
“Dan agar transisi dari pemerintahan saat ini ke pemerintahan berikutnya berjalan lancar dan baik, itulah yang selalu diwaspadai oleh komunitas internasional,” ujarnya. (kr/gil)
Tinggalkan Balasan