Jakarta, jurnalpijar.com —
Nasib Ibu Kota Baru Nusantara atau IKN kembali menjadi pertanyaan besar masyarakat dan investor.
Masa depan ibu kota baru sebelumnya sempat tidak menentu akibat kuatnya resistensi sejumlah pihak terhadap peralihan kekuasaan. Meski demikian, pemerintah terus meyakinkan masyarakat bahwa IKN akan tetap berjalan.
Hari ini ada isu baru: Ketua Otoritas IKN Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe mengundurkan diri. Nama terakhir yang disebutkan adalah orang pertama yang menyerahkan pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Kemudian beberapa waktu kemudian, Pak Presiden juga menerima surat yang meminta pengunduran diri Pak Bambang Susantono selaku pimpinan otoritas IKN,” kata Menlu Pratikno di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/6).
Tak pelak, kejadian ini semakin menambah kebingungan masyarakat. Apa yang terjadi pada IKN, padahal Jokowi menargetkan bisa menyelenggarakan kemerdekaan RI ke-78 di kawasan Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Netizen pun kesal. Mundurnya duo pimpinan IKN yang disusul keputusan Jokowi mengangkat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri ATR BPN Raja Juli Antono sebagai pengganti sementara menuai tudingan liar.
Nama Bambang Susantono menjadi topik yang paling banyak dibicarakan (topic of interest) di platform X (dulu Twitter) di nomor 15. Selain itu, kata kunci Kepala Otoritas IKN juga menjadi trending di platform tersebut.
Benang merah dalam cuitan tersebut adalah kebingungan alasan Bambang mundur dan mempertanyakan nasib IKN. Pihak Istana sejak awal tidak menanggapi kekhawatiran tersebut. Pratikno mengatakan, surat pengunduran diri Bambang dan Dhony tidak mencantumkan alasan kepergiannya.
Ya, kalau nama pengunduran diri tidak disebutkan dalam surat, tentu kami juga tidak tahu (alasan mundur Bambang-Dhony), kata Pratikno.
Basuki memastikan mundurnya Bambang dan Dhony tidak akan berdampak pada perkembangan IKN. Proyek regional baru akan berlanjut sesuai rencana.
Bahkan, Jokowi memerintahkan Basuki melakukan sejumlah percepatan. Pekerjaan Basuki akan fokus pada dua hal: investasi dan status negara. Dia mengatakan, permasalahan pertanahan menjadi alasan Jokowi menunjuk Raja Juli sebagai Penjabat Wakil (Plt) OIKN.
“Jadi kita berdua akan segera mengambil keputusan mengenai status tanah di IKN, apakah dijual, disewakan, atau KPBU (kerjasama masyarakat dengan mitra komersial), kita ingin mempercepatnya,” kata Basuki.
Dijelaskannya, dengan kejelasan status negara ini, pemerintah berharap investor tidak ragu lagi menanamkan modalnya di IKN. Hal ini juga terkait dengan masalah kedua dalam menarik investor.
Saya kira tidak masalah. Saya harap ini menambah kepercayaan diri mereka yang menggantikan menteri dan wakil menteri, kata Basuki.
Lanjutkan ke halaman berikutnya…
Tinggalkan Balasan