Jakarta CNN Indonesia —
Pengisian cepat atau ultra fastcharging (UFC) menjadi lebih populer untuk kendaraan listrik. PLN baru-baru ini meluncurkan SPKLU UFC berkapasitas lebih dari 80 kilowatt (kW) sekaligus untuk mengisi baterai kendaraan listrik.

Danang Wiratmoko, Product Planner SGMW Motors Indonesia (Wuling), mengakui penggunaan material UFC pada kendaraan listrik kemungkinan besar akan menurunkan “kesehatan” baterai.
“Pada dasarnya UFC atau pengisian cepat. Klaim dalam artikel ini benar. Risiko ini ada untuk semua baterai litium yang dapat diisi ulang.” Danang di Jakarta Said Rabu (15/5)
Ketiga kendaraan listrik Wuling yang dijual di Indonesia, seperti Air EV, Binguo EV, dan Cloud EV, menggunakan baterai lithium ferro-phosphate (LFP).
Danang menjelaskan, penurunan performa baterai saat pengisian menggunakan UFS tidak hanya terjadi pada kendaraan listrik. Dia mengatakan produk elektronik lainnya mungkin mengalami nasib serupa
Hal ini dikarenakan listrik yang dialirkan ke baterai sangat besar. Akibatnya suhu baterai meningkat.
“Apakah itu mengurangi masa pakai baterai, dan apakah terasa penting jika kita melakukan itu? (Fast Charging) adalah sebuah kebiasaan,” kata Danang.
Dalam laporan penelitian perusahaan asal Inggris NimbleFins disebutkan bahwa seringnya penggunaan fast charge pada kendaraan listrik dapat mempengaruhi kinerja baterai.
Situasi ini berlaku bagi pengguna kendaraan listrik Tesla. Studi tersebut menemukan bahwa rata-rata ketika mobil mencapai usia tujuh tahun, kapasitas baterai Tesla mencapai 93 persen. Namun, ketika ia berusia delapan tahun. Daya baterai sangat berkurang.
Sistem pengisian daya UFC tentu menjadi bencana bagi pemilik mobil listrik di Amerika Serikat.
Danang menjelaskan, jika baterai terus diisi dengan cepat, ada risiko masa pakai atau umur baterai bisa berkurang.
Namun Kota Wuling, kata Danang. Ada langkah-langkah untuk mengurangi kenaikan suhu pada aki mobil Anda.
Ia mengatakan, pabrik Wuling memiliki regulasi suhu. Untuk mengurangi penumpukan panas pada baterai kendaraan listrik
Mengurangi panas berlebih pada baterai dapat dilakukan dengan berbagai cara. Beberapa berbentuk cair yang dikontrol secara cerdas melalui sistem komputer atau melalui aliran udara.
Sementara itu, Direktur Layanan Purna Jual Wuling Motor Maulana Hakim mengatakan, ada teknologi yang bisa hilang dengan sendirinya secara otomatis. Jika pengisian daya menyebabkan baterai menjadi terlalu panas, teknologi ini disediakan untuk menjaga masa pakai kapasitor dan baterai.
“Ada indikasinya jika melebihi batas tersebut maka baterai akan dicabut. Oleh karena itu, kami berharap baterai dengan sistem yang rumit ini bisa aman,” kata Maulana.
(kaleng/mikrofon)