Jakarta, jurnalpijar.com —
Polisi telah membuat kemajuan setelah mayat tujuh anak laki-laki ditemukan di Sungai White Creek akhir pekan lalu.
Pengumpulan uang muka baru diketahui sehari kemudian, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bixi Inspektur Audi Josi Ola.
“Senin kemarin baru kita lakukan pembangunan. Kalau kita olah TKP, saat ditemukan jenazah kita langsung olah TKP,” kata Audi kepada wartawan, Kamis (26/9).
Audi menjelaskan, prakonstruksi adalah penentuan urutan kejadian. Setelah permainan dimulai, para korban berkumpul hingga akhirnya ditemukan tewas di sungai
“Tujuan pekerjaan prakonstruksi adalah untuk mengetahui kondisi di mana jenazah ditemukan dan di mana kemungkinan terjatuh atau melompat,” ujarnya.
Tujuh remaja laki-laki ditemukan tewas di Sungai Baksi, Jawa Barat, Minggu (22/9) pagi. Mereka diduga ingin melawan dan terjun ke sungai untuk menghindari patroli polisi.
Mereka disebut berkumpul di sebuah gubuk bersama beberapa orang lainnya sebelum ditemukan tewas. Di sana mereka disebut pemabuk.
Polisi mengatakan puluhan orang berkumpul bersiap untuk melakukan perlawanan. Hal ini terlihat dari hasil patroli siber yang disiarkan langsung di Instagram.
Sejauh ini, RS Polri Karamat Jati baru mampu mengidentifikasi dua dari tujuh jenazah tersebut. Mereka adalah Muhammed Rizki (19 tahun), warga Desa Bujong Menteng Rawa Limbu, Kecamatan Bixi, dan Ahmed Dawi (16 tahun), warga Desa Banter Gbang, Kota Bixi. (tidak/tidak)
Tinggalkan Balasan