Jakarta, jurnalpijar.com —
Beberapa sirene peringatan dibunyikan di kota Eilat, Israel selatan, setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencegat sebuah rudal yang diyakini ditembakkan oleh kelompok Houthi Yaman pada Minggu (21/7).
Sirene peringatan telah dibunyikan dalam beberapa tahun terakhir ketika serangan timbal balik antara tentara Israel dan kelompok Houthi di Yaman semakin meningkat.
Dengan sebuah pernyataan
Al Jazeera mengutip bahwa serangan rudal itu terjadi tak lama setelah Israel menyerang kota pelabuhan Hodeidah di Yaman, salah satu wilayah strategis Houthi, yang saat ini menguasai negara tersebut.
Lebih dari 80 orang terluka dalam serangan itu.
Israel melancarkan serangan udara pada hari Jumat pekan ini sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak di Tel Aviv, yang diyakini dilakukan oleh Houthi.
Satu orang tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam serangan drone tersebut. Israel bingung mengapa drone itu lolos meski sistem pertahanan udaranya sudah terdeteksi.
Pejabat militer Israel mengatakan masuknya drone tersebut tidak dicegah dan disebabkan oleh kesalahan manusia.
Sirene tidak berbunyi saat drone memasuki wilayah Israel hingga drone hulu ledak menghantam sebuah gedung apartemen di ibu kota.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan militer mencurigai drone tersebut adalah model Samad-3 buatan Iran. Drone dinilai memiliki kemampuan yang ditingkatkan sehingga jangkauan serangannya lebih luas.
Sementara itu, serangan pesawat tak berawak dari Yaman mengejutkan banyak orang, termasuk duta besar AS untuk Israel.
“[Kami] terkejut dengan serangan pesawat tak berawak Houthi,” katanya. (rds/rds)
Tinggalkan Balasan