Denpasar, jurnalpijar.com —
Direktur Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjokorda Bagus Pemayun menanggapi usulan pengusaha muda untuk membangun tempat perjudian atau kasino berstandar internasional di Pulau Bali.
Pemayon mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali sudah meyakinkan tidak akan ada pembangunan kasino di Pulau Dewata. Alasannya, Bali merupakan pariwisata yang berbasis budaya.
Katanya: “Yang jelas kita berbasis budaya. Jadi wisata yang kita lakukan adalah wisata budaya. Bukan soal penyangkalan atau apalah, wisata budaya itu adalah kunjungan ke provinsi Bali. Saat itu beliau mengatakan: “Bagus.” Gedung DPRD, Senin (5/8).
Selain itu, undang-undang juga melarang perjudian. Hal ini membuat mustahil untuk membangun kasino di Bali.
Katanya: “Belum bisa (membangun kasino) karena undang-undang perjudian (tidak mengizinkan). Ya, (belum mengizinkan).”
Direktur Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bali Agung Bagus Pratiksa Lengah mengusulkan pembangunan kasino kelas dunia di Pulau Bali.
Ia meyakini keberadaan tempat perjudian sangat dibutuhkan karena Bali saat ini memiliki banyak permasalahan, salah satunya adalah biaya pengelolaan sampah. Ia yakin kasino bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bali yang tahun ini hanya menerima Rp 4 miliar.
“Sebenarnya (membangun kasino) sekarang sangat diperlukan. Karena PAD (Bali) punya dana sekitar Rp 4 triliun dan Bali banyak permasalahannya. Salah satunya hanya pengolahan sampah, kita perlu mengelola sampah yang dihasilkan. Kita butuh sekitar Rp 3 triliun di Bali,” kata Bagos Pratiksa, saat dikonfirmasi, Senin (8/5).
Belum lagi kita berupaya mengurangi sampah yang ada. Jadi Bali butuh tambahan PAD yang sangat besar dalam waktu singkat, itulah idenya, imbuhnya.
Menurutnya, Bali bisa bersama kasino seperti Singapura yang bisa meraup potensi pendapatan Rp 12 hingga 13 triliun per tahun.
“Kalau kita mengacu pada Singapura, potensi pendapatan yang diterima Bali bisa antara Rp 12 hingga Rp 13 triliun per tahun. Ini hanya sisi perjudian, kita punya hotel, restoran, dan perekonomian sekitar. (Kasino) tidak angkat bicara. tentang.) Dan juga pajak dari karyawan yang bekerja di kasino tentunya,” ujarnya.
(kdf/delapan)
Tinggalkan Balasan