Jakarta, jurnalpijar.com —
Youth Society (YSC) yang berbasis di Lampung memenangkan Hadiah Utama Air Protokol Kyoto 2024 untuk proyek sanitasinya pada awal pandemi COVID-19.
Iffah Rachmi hadir saat YSC menerima penghargaan tersebut pada penutupan World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Bali pada Jumat (24/5).
Iffah menuturkan, proyek pembersihan tersebut dimulainya bersama rekan-rekannya pada tahun 2020 saat dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Saat itu, YSC menyadari bahwa air dan sanitasi merupakan bagian penting dalam pencegahan pandemi Covid-19.
Terakhir, YSC mengunjungi suatu tempat di desa Pesawahan di pesisir Bandar Lampung dimana mereka menemukan fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK).
Iffah menjelaskan, kondisi sanitasi di wilayah tersebut memprihatinkan, sebagian masih berakhir di laut karena kurangnya fasilitas.
Menyikapi kondisi tersebut, YSC membuat program pemulihan MCK. Mereka juga meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat dengan menggunakan metode pemanenan air yang mengandalkan panel surya.
Iffah dan YSC tidak hanya menyediakan dan memulihkan, tetapi juga berusaha memastikan bangunan-bangunan tersebut tidak hancur. Menurutnya, salah satu cara yang paling efektif adalah dengan partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
“Kami telah membentuk kelompok masyarakat, semacam kelompok pengelola perumahan, untuk menjaga kelangsungannya,” ujarnya.
FYI, Kyoto World Water Grand Prize bernilai ¥2.000.000 atau sekitar Rp205 juta. Iffah mengatakan dana apresiasi ini akan digunakan untuk beberapa proyek YSC.
Salah satu proyek baru yang dilaksanakan yayasan ini adalah pembangunan septic tank di atas laut. Program ini juga sejalan dengan program pemulihan MCK mereka.
Proyek pembangunan tangki air laut ini dilakukan untuk meringankan kebutuhan sanitasi masyarakat kumuh setempat.
Selain itu, Iffah berharap masalah sanitasi perlu mendapat perhatian lebih karena hal ini sangat dibutuhkan.
Hadiah Utama Protokol Air Kyoto merupakan kolaborasi antara Forum Air Jepang dan Dewan Air Dunia (WWC).
Tujuan dari penghargaan ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada individu atau organisasi yang aktif dalam kegiatan atau proyek berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat lokal dan mendukung upaya publik di masa lalu untuk mengatasi masalah air.
Kegiatan-kegiatan ini dapat mencakup program, meningkatkan kesadaran dan mendukung proses partisipatif mengenai isu-isu yang berhubungan dengan air seperti pasokan air dan sanitasi, penyakit yang berhubungan dengan air, irigasi, drainase, bank, bank dan danau, lahan basah, air tanah, kemiskinan, gender dan/atau kesetaraan. , peningkatan kapasitas, akses terhadap komunitas, pengentasan kemiskinan dan lain-lain.
Pada tahun 2024, pada Forum Air Dunia ke-10 di Bali, Upacara Hadiah Utama Air Dunia ke-7 diadakan di Kyoto. Japan Air Forum mulai menerima pendaftaran mulai 1 Juni 2023. (lom/dmi)
Tinggalkan Balasan