Jurnalpijar.com, BONTANG – Perpindahan Erick Thohir dari Menteri BUMN ke Menteri Pemuda dan Olahraga atas keputusan Presiden Prabowo Subianto terus menuai perhatian publik. Kekhawatiran akan konflik kepentingan muncul mengingat Erick masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI hingga 2027, namun pria yang akrab disapa ET ini memberikan klarifikasi tegas terkait posisinya.
Dalam keterangan di Kantor Kemenpora, Kamis (18/9/2025), Erick menekankan pengalaman luas yang dimilikinya di dunia olahraga Indonesia. “Saya Alhamdulillah pernah di bawah, tengah, naik turun. Saya pernah jadi Ketua Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia), saya pernah Ketua KOI (Ketua Komite Olimpiade),” ungkapnya.
Erick menegaskan bahwa rekam jejaknya dalam mengelola berbagai organisasi olahraga membuktikan kemampuannya untuk bersikap adil. Ia menunjuk kesuksesan penyelenggaraan Asian Games sebagai bukti kredibilitasnya. “Semua itu sudah pernah, jadi don’t worry, kita pernah punya Asian Games yang sangat sukses. Kebetulan hari ini masih dipercaya sama FIFA, jadi saya rasa jangan pertanyakan keberpihakan saya di olahraga karena track record saya di olahraga sangat baik,” jelasnya.
Terkait kemungkinan mundur dari PSSI, Erick menunjukkan sikap profesional dengan menyatakan kesiapannya mengikuti aturan FIFA. “Semua ada aturannya, aturannya ya. Kita harus proper black and white. Kalau FIFA bilang Anda mundur, ya mundur, selesai, apa ada yang punya calon? Boleh, enggak apa-apa,” tegasnya.
Dukungan mengejutkan datang dari Presiden FIFA, Gianni Infantino, yang memberikan ucapan selamat melalui media sosial pribadinya. “Ucapan selamat saya yang tulus kepada Erick Thohir terkait penunjukannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia yang baru,” tulis Infantino.
Presiden FIFA bahkan memuji kinerja Erick sebagai Ketua Umum PSSI dan optimis dengan peran barunya. “Sebagai Ketua Umum PSSI, beliau telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dan saya yakin beliau akan membawa kepemimpinan dan visi untuk peran baru ini,” lanjutnya.
Infantino juga menyampaikan harapannya agar Erick sukses dalam mengembangkan olahraga Indonesia. “Semoga sukses, sahabatku, dalam upaya Anda membawa olahraga ke mana pun dan memperkenalkan sepakbola kepada setiap anak muda di Indonesia.”
Sikap FIFA yang tampak tidak berkeberatan dengan status ganda Erick memberikan indikasi bahwa ia kemungkinan akan tetap menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Hal ini menambah optimisme bahwa tidak akan ada konflik kepentingan yang signifikan dalam menjalankan kedua peran tersebut. (*)
