Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 18 Jun 2024

OJK Sebut Student Loan Hanya Sebagai Alternatif Pembayaran UKT


					OJK Sebut Student Loan Hanya Sebagai Alternatif Pembayaran UKT Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

OJK sedang membicarakan pinjaman pelajar karena mahalnya Biaya Belajar Terpadu (USF) dan pinjaman online belakangan ini yang menarik minat pelajar.

Frederica Vidyasari Dewey, Kepala Eksekutif Pengawasan Peraturan, Pendidikan dan Perlindungan Konsumen di Otoritas Jasa Keuangan (FSA), mengatakan skema pinjaman mahasiswa berbunga rendah untuk pelajar atau sarjana merupakan alternatif dari membayar satu biaya kuliah saja. (UKT).

Perempuan yang akrab disapa Kiki ini mengenang, layanan dan produk keuangan, jika digunakan dengan benar dan sesuai kebutuhan, pada dasarnya bertujuan untuk mempermudah kehidupan masyarakat.

“Setiap produk keuangan mungkin tidak cocok untuk semua orang, termasuk pinjaman mahasiswa yang merupakan satu-satunya alternatif yang bisa dipilih oleh mahasiswa, khususnya sarjana,” ujarnya, merujuk Antara di Palembang, Minggu (26/05).

Menurut Kiki, skema ini memerlukan penelusuran yang cermat dari berbagai pihak, termasuk perbankan. Jika ingin menerapkan skema ini, ingatlah tujuan utamanya, yaitu membantu mahasiswa lulus perguruan tinggi.

Misalnya syarat-syaratnya dipermudah, misalnya nanti bayarnya bisa sepulang kerja, dan sebagainya. Jadi syarat-syaratnya bisa dinegosiasikan dengan win-win solution, ujarnya. menjelaskan.

Di sisi lain, dinilai lebih baik jika pemerintah punya solusi lain yang bisa menekan biaya UKT. Namun, langkah menjembatani layanan keuangan mahasiswa ini tentu tidak akan mudah.

Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravati sebelumnya mengatakan Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sedang mempersiapkan pengembangan pinjaman mahasiswa tersebut namun masih dalam tahap kajian.

Hal itu disampaikan Bendahara Negara menanggapi penggunaan dana pinjaman yang digunakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membayar UKT oleh perusahaan peer-to-peer lending (P2P Lending).

Sri Mulyani juga mengingatkan agar pinjaman mahasiswa tidak mengalami default seperti di Amerika Serikat (AS), sehingga membebani pinjaman mahasiswa.

(del/agt)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Bos Bappenas Sebut Menu Makan Gratis Bisa Dibawa Pulang

20 September 2024 - 20:16

Kode Pamitan Sri Mulyani: I’m Gone

20 September 2024 - 14:14

Rupiah Tertekan ke Rp16.228 Pagi Ini Imbas Kondisi Politik AS

20 September 2024 - 04:15

Trending di Ekonomi