Jakarta, jurnalpijar.com –
PT Pertamina (Persero) menyerap hingga 47 persen dari total TKDN BUMN atau Rp 374 triliun.
Pemanfaatan TKDN terbesar berasal dari pasokan air (minyak, gas, dll). Selain itu, pembangunan infrastruktur serta pembelian barang dan jasa menyumbang 73,2 persen. Kontrak dengan Pertamina Grup.
“Pemanfaatan produk lokal merupakan komitmen Pertamina untuk membantu menghidupkan kembali berbagai industri dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden. Kami juga yakin produk lokal memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi,” ujarnya. Vice President Komunikasi Pertamina Fadjar Djoko Santoso pada Rabu (6).
Dengan TKDN ini yang dilakukan pada bulan Maret 2024. Pertamina mendapat penilaian dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atas penggunaan produk rumah tangga pada tahun 2024 untuk kategori BUMN.
“Kami berterima kasih atas apresiasi dari pemerintah Indonesia. Hal ini menjadi motivasi Pertamina untuk meningkatkan TKDN agar dapat lebih mendukung industri dalam negeri dan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara,” tambah Fadjar.
Berdasarkan kajian Pertamina Energy Institute dan Universitas Indonesia, capaian TKDN yang diraih Pertamina juga menimbulkan multiplier effect yakni penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,1 juta orang, serta peningkatan produk domestik bruto (PDB) menjadi Rp 702 triliun. atau sebesar 3,4 persen terhadap nilai tambah bruto seluruh sektor ekonomi di daerah (PDB ADHB).
Dari sisi perekonomian nasional akan menghasilkan pendapatan negara hingga Rp 1,251 triliun.
Menurut Fadjar, Pertamina juga berkontribusi dalam penyediaan energi rumah tangga. Produksi minyak nasional Pertamina mencapai 69 persen dan gas bumi 34 persen, yang semuanya ditujukan untuk menjaga ketahanan energi Indonesia.
Pada tahun 2023, Pertamina juga akan mandiri 100 persen dalam produksi produk solar dan avtur.
“Upaya peningkatan produksi migas terus dilakukan dengan meningkatkan produksi dari blok-blok yang sudah ada, serta mengakuisisi Pertamina dan memperluas blok-blok di luar negeri (RDMP) untuk meningkatkan kualitas dan jenis produk pengolahannya,” tutupnya.
(tanggal/Agustus)
Tinggalkan Balasan