Jakarta, jurnalpijar.com —
Nilai tukar rupiah dibuka pada Rp16.263 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu pagi (5/6). Garuda Coin turun 43 poin atau minus 0,27 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Begitu pula dengan mata uang dominan Asia yang melemah pagi ini. Peso Filipina melemah 0,02 persen, yuan Tiongkok melemah 0,07 persen, yen Jepang melemah 0,38 persen, dan rupee India ambruk 0,46 persen.
Sementara penguatan terjadi pada dolar Singapura yang menguat 0,05 persen, dolar Hongkong dan baht Thailand menguat 0,06 persen, ringgit Malaysia menguat 0,07 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,54 persen.
Sementara itu, sebagian besar mata uang utama negara maju dibuka menguat. Pound Inggris menguat 0,06 persen, euro Eropa menguat 0,04 persen, franc Swiss melemah 0,04 persen, dolar Australia menguat 0,18 persen, dan dolar Kanada menguat 0,04 persen.
Pengawas Komoditas dan Mata Uang Lokman Leong mengatakan rupee masih bisa menguat untuk saat ini. Selain itu, dolar AS melemah setelah data ketenagakerjaan JOLT lebih lemah dari perkiraan.
Namun dorongannya terbatas. Investor menantikan data jasa (manufaktur) yang dirilis Institute for Supply Management (ISM) AS malam ini yang diperkirakan akan lebih baik, ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS pada hari ini.
(Minggu/Agustus)
Tinggalkan Balasan