Menu

Mode Gelap

Otomotif · 12 Jul 2024

Urutan Penerapan MLFF, Mulai SLFF Hingga Gerbang Tol Dihapus 2027


					Urutan Penerapan MLFF, Mulai SLFF Hingga Gerbang Tol Dihapus 2027 Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan pada Selasa (28/5), Roatex Indonesia Payment Systems (RITS) bertujuan untuk memulai implementasi penuh sistem pembayaran nirkontak tanpa uang tunai berbasis Multi-Line Free Flow (MLFF) pada tahun 2027. Setelah beroperasi penuh, gerbang tol bisa dilepas karena sudah tidak diperlukan lagi.

Sistem MLFF berbasis teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan memungkinkan pengguna jalan tol keluar masuk tanpa harus berhenti dan membayar di gerbang tol, serupa dengan sistem penyadapan kartu pembayaran elektronik saat ini.

Untuk melakukan transaksi pembayaran, pengguna jalan tol harus memiliki aplikasi ponsel bernama Cantas yang disediakan oleh RITS. Aplikasinya belum tersedia dan dikatakan sedang dalam persiapan.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk menginstal perangkat lunak unit on-board elektronik (e-OBU). Teknologi GNSS kemudian membaca posisi OBU elektronik tersebut, sehingga ketika pemilik ponsel memasuki jalur tol, datanya otomatis terkirim ke pusat sistem MLFF untuk diproses pembayarannya.

Berkat sistem pembayaran jenis ini, kendaraan tidak perlu berhenti di pintu tol. Artinya, infrastruktur gerbang tol yang umum terdapat di gerbang dan pintu keluar tol akan dapat beroperasi pada tahun 2027.

RITS menyatakan implementasi penuh MLFF ditargetkan pada tahun 2027. Namun ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum itu, salah satunya uji coba tol Mandara Bali pada Desember 2023.

Setelah itu, penerapan awal sistem tersebut rencananya akan dilakukan pada Oktober 2024 di lokasi yang sama.

Namun sistem yang akan beroperasi pada masa transisi hingga tahun 2027 bukanlah MLFF, melainkan sistem yang lebih kecil bernama Single Line Free Flow (SLFF). SLFF hanya menggunakan satu jalur gerbang tol, MLFF menggunakan semua jalur berikutnya. 

Selain itu, SLFF masih menggunakan pembatas atau palang gerbang di gerbang tol, sedangkan MLFF mungkin tidak memerlukan alat tersebut.

MLFF resmi menjadi sistem tol Indonesia setelah berlakunya Peraturan Nomor 23 tentang Jalan Tol pada tahun 2024. Peraturan ini mengubah peraturan sebelumnya, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005.

Selain itu, MLFF juga telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) Anggaran Pendapatan dan Belanja Non Pemerintah (APBN) berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 6 Tahun 2024 (Permenko).

Setelah memenangkan tender pada tahun 2021, RITS ditunjuk sebagai entitas komersial pelaksana program MLFF. Induk RITS, Roatex Ltd. Zrt di Hongaria menginvestasikan 4,5 triliun dolar untuk melaksanakan MLFF.

Sebelum diluncurkan di Indonesia, MLFF diluncurkan di Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, dan Norwegia. Selain MLFF, sistem ini disebut juga dengan Open Toll atau Free Toll.

(fea/fea)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Indonesia Cari Litium Bahan Baterai Mobil Listrik Sampai ke Zimbabwe

6 November 2024 - 04:15

Respons Toyota Usai Prabowo Larang Menteri Pakai Mobil Impor

5 November 2024 - 22:15

Masalah Kendaraan Listrik di Indonesia Versi Moeldoko

5 November 2024 - 08:15

Trending di Otomotif