Jakarta, Indonesia –
Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp 16.146 per dolar AS pada Rabu pagi (7 Agustus). Mata uang Garuda menguat 18 poin atau 0,11 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sebagian besar mata kuliah di Asia berada di zona merah. Baht Thailand melemah 0,33 persen, yen Jepang melemah 1,79 persen, yuan China melemah 0,37 persen, dolar Hong Kong melemah 0,03 persen, dan dolar Singapura juga melemah 0,18 persen.
Sedangkan peso Filipina menguat 0,14 persen dan won Korea Selatan menguat 0,08 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Mata uang utama negara-negara maju kini berada di zona hijau. Tercatat pound Inggris menguat 0,06 persen, dolar Australia menguat 0,34 persen, franc Swiss melemah 0,61 persen, dan dolar Kanada juga menguat 0,04 persen.
Sedangkan euro Eropa melemah 0,15 persen.
Analis pasar Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat di tengah data risiko kenaikan pasar saham. Namun, hingga hasil PDB Tiongkok dan cadangan devisa Indonesia tersedia, konfirmasinya masih terbatas.
“Rupiah memiliki kekuatan untuk terapresiasi terhadap dolar AS seiring dengan kembalinya risk-in-sense di pasar saham. Namun valuasinya akan terbatas karena investor menunggu data perdagangan China dan Indonesia yang dirilis sore ini,” kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah berkisar pada Rp 16.100 per dolar AS hingga Rp 16.200 per dolar AS.
(Ldy/sfr)
Tinggalkan Balasan