Jakarta, jurnalpijar.com –
Hingga Juni 2024, BID telah mengimpor ratusan unit model mobil listrik terbarunya, M6, ke Indonesia. Dalam dua bulan hingga Juli 2024, BID mengimpor 341 unit.
Data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan hanya 11 unit M6 (CBU) utuh yang diimpor dari China pada Juni 2024, namun pada Juli 2024, jumlah tersebut langsung bertambah menjadi 330 unit.
Pada Juni 2024, M6 impor akan mencakup 3 varian Superior Captain dan 8 varian Superior Captain. Sedangkan pada Juli 2024, rekornya adalah Kapten Unggul 160 unit, Unggul 93 unit, dan Standar 77 unit.
Selain kuota impor, data Gaikind juga menunjukkan M6 mulai dijual grosir mulai Juli 2024 sebanyak 40 unit. Lebih detailnya, varian Standar sebanyak 20 unit, dan varian Superior sebanyak 20 unit.
M6 mulai dijual pada bulan yang sama saat diluncurkan pada 13 Juli di Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS).
Istirahat M6
Usai GIIAS 2024, BID Motor Indonesia menyatakan setidaknya menerima 1.460 pesanan kendaraan M6 (SPK) selama pameran.
Dibandingkan impor yang hanya 341 unit, BID saat ini kekurangan 1.159 unit untuk memenuhi seluruh pesanan M6.
Andai saja kuota impor M6 tetap sama dalam beberapa bulan mendatang, BID membutuhkan setidaknya dua bulan untuk mendistribusikan unit yang dibeli konsumen.
Sebelumnya, Luter T. menjabat sebagai Kepala Pemasaran BID Motor Indonesia. Panjaitan menjanjikan waktu penyelesaian maksimal M6 hanya 75 hari. Perusahaan mengaku sedang bekerja keras untuk memastikan unit M6 menjangkau konsumen secepat mungkin.
BID berjanji akan memberikan kompensasi sebesar Rp 10 juta jika minivan listrik M6 tersebut diputar lebih dari jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu, dalam hal pengiriman ke M6, kami berusaha meyakinkan konsumen bahwa waktu pengirimannya lebih singkat. Karena kadang konsumen tidak peduli panjang atau pendeknya, tapi kapan,” ujarnya Juli lalu di GIIAS 2024, ICE BSD. (fea/fea)
Tinggalkan Balasan