Jakarta, jurnalpijar.com.
Pemda DKI Jakarta yakin perekonomian daerahnya mampu tumbuh 7 persen meski ibu kotanya berpindah ke IKN Nusantara.
Asisten Daerah Perekonomian dan Keuangan DKI Shri Hariyathi mengaku penelitian tersebut dilakukan bekerja sama dengan PricewaterhouseCoopers (PwC). Dia mengklaim ada beberapa rencana untuk mendorong perekonomian Jakarta, termasuk melalui festival.
Bahkan bisa memperbaiki perekonomian Jakarta. Jadi kalkulasinya (pertumbuhan ekonomi) sekitar 10,4 persen dan itu tidak dihilangkan dari inflasi, ujarnya dalam konferensi pers Indonesia Retail Summit dan HBD Indonesia 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat. , Jumat (9/8).
“Kalau inflasi melambat, ke depan (perekonomian) Jakarta bisa tumbuh lebih dari 7 persen,” tegas Sri.
Salah satu upaya yang ditingkatkan adalah penguatan sektor pertemuan, insentif, konvensi dan pameran (MICE). Selain itu, sektor pariwisata akan menjadi sangat penting bagi Pemda DKI Jakarta.
Sri menegaskan, penting untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendukung sektor dunia usaha. Dia mengatakan, sektor dunia usaha masih menjadi kontributor utama perekonomian DKI.
“MICE memang perlu kita tingkatkan. Jadi hari ini kita akan membuat acara dan konser di Jakarta lebih baik lagi. Kita punya banyak tempat di Jakarta dan di pusat kota (milik pemerintah pusat),” ujarnya.
Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan Jakarta akan tetap menjadi pusat perekonomian. Siti mengatakan, tujuannya tidak hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.
Pemprov DKI menekankan, Jakarta harus mampu meningkatkan statusnya di antara kota-kota lain di dunia. Saat ini kawasan ini menduduki peringkat ke-74 dari 156 kota internasional di dunia.
“Kontribusi Jakarta untuk Indonesia besar sekali… Kontribusi perekonomian kita, produk domestik bruto (PDB) daerah 16-17 persen dari kontribusi nasional. Kalau inflasi 27 persen, kontribusi nasional sekitar 13 persen,” jelas Shri.
Artinya, dengan adanya pemindahan ibu kota ke depan, Jakarta sangat perlu memiliki strategi yang kuat untuk terus mendukung dan mendorong perekonomian Indonesia agar tetap sehat, ”tegasnya.
Sri kemudian memberikan data kepada Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai perekonomian Jakarta. Pada triwulan II tahun 2024, perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 4,9 persen, naik dibandingkan pertumbuhan triwulan I tahun 2024 sebesar 4,78 persen.
(sk/sfr)
Tinggalkan Balasan