Menu

Mode Gelap

Otomotif · 19 Sep 2024

Pakar Endus Biaya Logistik Bengkak Imbas Pembatasan BBM Subsidi


					Pakar Endus Biaya Logistik Bengkak Imbas Pembatasan BBM Subsidi Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), memperkirakan biaya logistik akan meningkat jika pemerintah membatasi subsidi bahan bakar, khususnya biodiesel.

“Pembatasan BBM bersubsidi, khususnya solar, memerlukan banyak pemikiran dan persiapan yang matang,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/8).

Yannis mengatakan kebijakan tersebut akan berdampak luas tidak hanya pada masyarakat berpenghasilan rendah, namun juga pada pelaku usaha di industri transportasi dan logistik.

Yannes mengatakan, saat ini industri menghadapi permasalahan kenaikan dan penurunan harga BBM nonsubsidi yang setiap saat. Pembatasan biodiesel diperkirakan akan meningkatkan biaya operasional kendaraan, terutama bagi pengusaha yang menggunakan kendaraan CC besar untuk kebutuhan sehari-hari.

Meski berpotensi menimbulkan dampak negatif di beberapa kalangan, Yannes menjelaskan pembatasan tersebut merupakan langkah positif dalam mencapai tujuan Indonesia yaitu Net Zero Emissions (NZE).

Yanes juga memperingatkan potensi keresahan dan protes masyarakat jika pembatasan tersebut diterapkan. Hal ini dikatakan bisa menjadi signifikan, apalagi jika pemerintah tidak memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat.

Ia juga menyoroti rencana pembatasan pembelian bahan bakar bersubsidi dengan menggunakan kode QR yang ditunjukkan kepada staf SPBU.

Masyarakat bisa mendapatkan kode QR setelah mendaftar ke Pertamina. Pertamina memerlukan waktu minimal 7 hari untuk verifikasi setelah registrasi.

Logikanya, penggunaan kode QR untuk menegakkan pembatasan BBM bersubsidi dan proses registrasi yang memakan waktu lama dapat menimbulkan keresahan sosial, terutama pada tahap awal penerapan kebijakan tersebut, ujarnya.

Sejauh ini, pemerintah telah mengungkapkan rencana untuk memberlakukan pembatasan pembelian bahan bakar bersubsidi mulai 1 Oktober, menurut pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Sosialisasi masalah ini akan dimulai pada bulan September.

(ya/tidak)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Indonesia Cari Litium Bahan Baterai Mobil Listrik Sampai ke Zimbabwe

6 November 2024 - 04:15

Respons Toyota Usai Prabowo Larang Menteri Pakai Mobil Impor

5 November 2024 - 22:15

Masalah Kendaraan Listrik di Indonesia Versi Moeldoko

5 November 2024 - 08:15

Trending di Otomotif