Denpasar, jurnalpijar.com –
Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal mahalnya harga avtur atau avtur di Indonesia.
Ia memberikan jawaban atas keluhan CEO Airasia Tony Fernandes. Dia bilang dia berbicara dengan Tony tentang hal itu.
Dibahas disini untuk mengetahui tentang struktur avtur sehingga mampu menekan harga avtur di masa depan.
“Sebelum kita berdiskusi dengan AirAsia, saya sempat ngobrol dengan Tony Fernandes, saya melihat struktur harga BBM, kita mau tiru, kita hubungi wakil saya untuk tahu kenapa harga BBM udara kita tinggi, aneh kan? Menteri Luhut mengatakan usai membuka Bali International Airshow 2024 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Rabu (18/9) bahwa “kita pasti menyembunyikan biaya tinggi yang harus kita tanggung” dan hanya bisa lebih murah.
Setelah itu, kedua belah pihak akan menjajaki rute penerbangan di Indonesia dan juga berbicara dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi agar harga avtur di Indonesia bisa lebih rendah.
Ini yang kita bicarakan dengan Menhub, ke depan kita akan coba software dari Boeing untuk melihat kelemahan kita di mana. Kita pasti membutuhkannya. Murah, kami ingin kompetitif, ujarnya.
CEO AirAsia Tony Fernandes mengeluhkan mahalnya harga bahan bakar jet di Indonesia. Ia mengungkapkan, penyebab utama tingginya harga tiket pesawat di Indonesia dibandingkan negara ASEAN lainnya adalah masalah bahan bakar avtur. Salah satunya karena harga avtur yang mahal.
Menurut Tony, penyumbang biaya pesawat terbesar adalah bahan bakar jet. Harga di Indonesia sangat mahal, jauh lebih tinggi dibandingkan negara tetangga.
“Konsumsi bahan bakar Indonesia lebih tinggi dibandingkan negara lain, atau tertinggi di dunia,” ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Kamis (5/9).
(kdf/agt)
Tinggalkan Balasan