Jakarta, jurnalpijar.com —
Kepala Badan Pangan Nasional Dadan Hindayana memperkirakan pada tahun 2027 tujuan pemberian makanan bergizi gratis kepada 82,9 juta orang akan tercapai.
Dikatakannya, pada tahap pertama diharapkan dapat menjangkau setidaknya 20 juta orang yang akan direkrut pada tahun 2025.
“Kemudian akan meningkat pada tahun 2026, kita harapkan pada akhir tahun 2027 bisa mencapai 82,9 juta jiwa,” ujarnya dalam Forum Kebijakan Strategis untuk mendistribusikan rencana strategis pemerintah baru dan menjawab tantangan Indonesia Emas 2025 di Jami’, Indonesia. , Selasa (17 September).
Sasaran program, lanjut Dadan, meliputi ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan anak sekolah mulai dari PAUD hingga SMA. Sekolah tidak hanya milik negeri, tapi juga swasta.
Ia mengatakan, Presiden terpilih Prabowo Subianto ingin melihat sumber daya manusia (SDM) secara keseluruhan. Oleh karena itu, program gizi gratis tidak mau berbeda-beda antar sekolah.
Sedangkan untuk sekolah swasta, khususnya di Jakarta yang memiliki siswa mampu, Dadan mengatakan mereka juga ditunjuk sebagai pihak yang akan melanjutkan program MBG. Namun, dipersilakan jika tidak ingin mendapat nutrisi gratis.
“Kalau mereka tidak mau menerima, tidak apa-apa. Tapi kalau mereka mau ikut juga, tentu kita anggap itu sebagai tujuan program ini,” ujarnya.
Terkait pengenalan makanan bergizi gratis, menurut Dadan, pemerintah akan menyertakan fasilitas screening. Salah satunya adalah siswa akan menggunakan pemindai setiap hari. Departemen layanan akan menerima pemberitahuan ketidakhadiran.
“Jadi bagian pelayanan akan mengetahui berapa anak yang masuk sekolah pada hari itu. Dengan informasi itu, tiket makan akan dikirimkan ke nomor yang masuk sekolah. makanan yang diambil anak itu adalah “Kami akan luncurkan ke seluruh wilayah di Indonesia. Program ini akan menggenjot akses internet hingga ke desa-desa,” ujarnya.
(fby/sfr)
Tinggalkan Balasan