Jakarta, jurnalpijar.com –
Ketua Kepresidenan Moeldoko meminta berbagai kementerian dan lembaga memberikan dukungan kuat kepada Al-Jamaah Al-Islamiyah atau JI yang telah runtuh dan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut Moeldoko, mantan anggota JI perlu pembinaan untuk kembali ke masyarakat. Dengan begitu, mereka bisa menjadi warga negara Indonesia.
Moeldoko: Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (22/7).
Ia mengapresiasi langkah JI untuk bergabung dengan NKRI. Dia mengatakan pemerintah harus merespons dengan tindakan yang tepat.
Moeldoko mengatakan JI adalah organisasi besar. Oleh karena itu, pemerintahan yang peduli tidak bisa datang dari hati.
“Kalau begitu menurut saya penghapusan JI itu bagus sekali, tapi perlu kita perkuat,” ujarnya.
Sebelumnya, JI mengumumkan akan bergabung dengan NKRI. Sikap tersebut ditegaskan dalam Deklarasi Sentul yang dibacakan beberapa pimpinan JI pada 30 Juni 2024.
JI telah lama dikenal sebagai organisasi Islam ekstremis. Mereka bertujuan untuk mendirikan negara Islam di Asia Tenggara. Kelompok ini didirikan pada tahun 1990-an dan merupakan cabang dari Darul Islam (DI).
Tokoh JI yang terkenal adalah Abu Bakar Baasyir. Kelompok ini bertanggung jawab atas berbagai serangan teroris di Indonesia yang menewaskan 18 orang.
Tinggalkan Balasan