Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 11 Jun 2024

Pertamina Hulu Rokan, Penghasil Migas no 1 di Indonesia pada 2023


					Pertamina Hulu Rokan, Penghasil Migas no 1 di Indonesia pada 2023 Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berhasil mempertahankan posisinya sebagai produsen minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia pada tahun 2023, dengan produksi sebesar 167.270 barel setara minyak per hari (BOEPD).

Hal itu diungkapkan Direktur Utama Ruby Mulyawan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PHR yang dihadiri dewan komisaris dan perwakilan pemegang saham di Jakarta, Kamis (16/5). Pada tahun kedua setelah proses alih kelola, PHR terus menunjukkan perkembangan pesat.

“Perusahaan mempercepat tiga kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang berbeda dengan meningkatkan keandalan peralatan pengeboran dan melaksanakan kegiatan pengeboran paralel (aktivitas offline), penerapan teknologi dan digitalisasi, serta melakukan investasi yang dapat mendukung kinerja untuk mengembangkan perusahaan,” kata dia. Rubi.

Selama setahun terakhir, PHR menerapkan strategi dengan fokus pada investasi pada peralatan pengoperasian, pengembangan teknologi dan sumber daya manusia (SDM), serta investasi pada pengembangan bisnis dan pengembangan non-bisnis.

“Kami yakin melalui program operasional, pengembangan bisnis, dan inisiatif inovasi teknologi digital yang dilakukan hingga tahun 2023, PHR akan mampu mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” kata Ruby.

Ia juga mengatakan, banyak hal yang telah dilakukan PHR pada tahun 2023. Salah satunya adalah menyetorkan dana Participating Interest (PI) sebesar 10 persen dengan total nilai Rp3,5 triliun kepada PT Riau Petroleum Rokan (RPR) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah. (BUMD) yang mengelola dana tersebut.

Selain itu, PHR berhasil menambah cadangan migas sebesar 86,95 juta barel setara minyak (MMBOE), melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PHR tahun 2023 sebesar 73,51 MMBOE.

Dari sisi lingkungan hidup, pada tahun yang sama PHR berhasil menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 74.827 ton dan meraih predikat Proper Biru (Program Keterbukaan Informasi Publik untuk Kepatuhan Lingkungan). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengumumkan pemberian izin tersebut untuk tiga wilayah operasional yakni di Minas-Siak, Banjir Uap Duri (DSF), dan Bekasap-Rokan.

Sementara itu, dalam upaya memberikan manfaat kepada masyarakat, PHR menyelenggarakan 24 program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan anggaran Rp 24,69 miliar yang tercatat sebagai program yang menjangkau lebih dari 32 ribu penerima manfaat.

“Pelaksanaan program TJSL merupakan bagian dari penerapan prinsip keberlanjutan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan pemerintah,” lanjut Ruby.

Selain itu, PHR memperkuat komitmennya terhadap tata kelola perusahaan dengan meningkatkan kualitas penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG), termasuk melalui penyempurnaan dan penerapan struktur, badan, dan mekanisme tata kelola.

Hasilnya, pada bulan Februari 2023 PHR menerima sertifikasi standar internasional ISO 37001:2016 atas komitmennya terhadap penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP), yang diberikan setelah menjalani serangkaian audit eksternal.

Sedangkan berdasarkan perhitungan lembaga pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yang diakui Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat solvabilitas PHR didasarkan pada peringkat perusahaan AAA. Artinya, PHR dinilai mampu memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang.

Menurut Ruby, PHR melewati tahun 2023 yang penuh tantangan dengan prestasi yang baik, berkat dukungan pengurus, pemegang saham, SKK Migas dan otoritas pusat dan daerah, serta masyarakat.

“Terima kasih atas kerja sama baik yang telah terjalin selama ini. Mari kita dengan penuh harapan terus berkarya dan berinovasi untuk meningkatkan kompetensi perusahaan, agar PHR senantiasa berdiri kokoh dan terus berkembang menjadi perusahaan yang berprestasi dan berintegritas. ,” kata Rubi.

Pada kesempatan yang sama, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih atas upaya dan pencapaian PHR. Mereka berharap PHR dapat tumbuh baik pada tahun 2024 dengan meningkatkan keandalan fitur keselamatan, instalasi dan peralatan, serta penerapan teknologi dan digitalisasi.

“Ada beberapa inisiatif yang dilakukan dewan, seperti optimalisasi waktu siklus pengeboran rig, optimalisasi waktu siklus rig WOWS, program pengeboran untuk pengelompokan sumur, peningkatan jumlah rig yang efisien, optimalisasi sumur dan rework, serta beberapa inisiatif lainnya. inisiatif untuk mendukung pencapaian RKAP PHR 2023,” kata Presiden Komisaris PHR, Virano Gazi Nasution.

Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan pengelolaan blok migas besar yang dilakukan Pertamina seperti blok Rokan mencerminkan semangat Indonesia dalam mencapai ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

“Melalui kinerja tahun 2023 ini, PHR berhasil membuktikan bahwa inovasi dan teknologinya mampu menjaga tingkat produksi blok Rokan sehingga menjadikannya salah satu produsen minyak terbesar di Indonesia. Di kompleks PHR, kami juga menempatkan pembangkit listrik tenaga surya seluas 28,2 hektar, ini juga menjadi “kebanggaan Pertamina dalam pengembangan energi transisi,” jelas Fadjar.

(penjualan/naik)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kode Pamitan Sri Mulyani: I’m Gone

20 September 2024 - 14:14

Rupiah Tertekan ke Rp16.228 Pagi Ini Imbas Kondisi Politik AS

20 September 2024 - 04:15

Melihat Besaran Gaji PNS Kementerian Keuangan

19 September 2024 - 19:14

Trending di Ekonomi