Jakarta, jurnalpijar.com
Pasukan dan tank Israel menyerbu ke banyak wilayah, termasuk Jabalia di Jalur Gaza yang berpenduduk padat. Akibat serangan tersebut, puluhan warga Palestina tewas dan terluka.
Pasukan Israel juga menguasai sebagian kota Rafah di selatan, dekat perbatasan Mesir, yang merupakan rumah bagi sejumlah besar pengungsi.
Salah satu lokasi yang diserang adalah Jabalia, kamp pengungsi terbesar kedelapan di Jalur Gaza. Pada Sabtu (18/5), tentara dan tank terus turun ke jalan hingga hari ini untuk mencegah serangan darat. Dokter mengatakan 15 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Kementerian Kesehatan dan Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan para dokter telah menerima lusinan panggilan telepon tentang kemungkinan korban namun tidak dapat menemukan mereka karena serangan darat dan tanah longsor yang sedang berlangsung.
Warga Jabalia Ibrahim Khaled mengatakan: “Hari ini adalah hari tersulit dalam hal pemboman, pendudukan, serangan udara dan penembakan tank yang terjadi hampir tanpa henti.”
“Kami tahu bahwa puluhan orang telah menjadi martir [terbunuh] dan terluka, namun belum ada ambulans yang mencapai daerah tersebut,” katanya.
Militer Israel mengatakan pasukannya terus beroperasi di berbagai wilayah Jalur Gaza, termasuk Jabalia dan Rafah, melakukan apa yang disebutnya “operasi yang jelas terhadap teroris dan infrastruktur.”
“IAF (Angkatan Udara) terus beroperasi di Jalur Gaza dan telah menyerang lebih dari 70 sasaran teroris dalam beberapa hari terakhir, termasuk depot senjata, infrastruktur militer, teroris yang mengancam pasukan IDF dan pangkalan militer.” Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sayap militan Hamas, jihad, Islam dan Fatah mengatakan militan menyerang pasukan Israel di Jabalia dan Rafah dengan roket anti-tank, mortir dan bahan peledak yang ditempatkan di jalan-jalan, menewaskan dan melukai banyak orang.
Militer Israel mengatakan 281 tentara tewas dalam pertempuran sejak serangan darat pertama di Gaza pada 20 Oktober.
Setidaknya 35.386 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, menurut data dari kementerian kesehatan setempat, sementara lembaga bantuan telah berulang kali memperingatkan akan terjadinya kelaparan dan kekurangan bahan bakar serta pasokan medis.
Di Rafah, tank-tank Israel menerobos ke beberapa pinggiran timur dan bentrok dengan pejuang Palestina di sana. Warga mengatakan bom Israel dari udara dan darat terus berlanjut sepanjang malam.
Rafah telah menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Gaza. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNRWA) mengatakan lebih dari 630.000 orang telah meninggalkan Rafah sejak serangan Israel dimulai pada 6 Mei.
Israel mengatakan mereka harus merebut Rafah untuk menghancurkan Hamas dan menjamin keamanan negara. (Grup / dmi)
Tinggalkan Balasan