Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 22 Jun 2024

Curiga DPR soal Pertalite Banyak Hilang dari SPBU: Ada yang Mbalelo


					Curiga DPR soal Pertalite Banyak Hilang dari SPBU: Ada yang Mbalelo Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com

DPR RI telah mengeluarkan pemberitahuan kepada pemerintah terkait hilangnya pertalite di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Mulyanto, Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, menyindir komentar PT Pertamina (Persero) terhadap salah satu SPBU yang memilih tidak menjual Pertalite. Dia menegaskan, hilangnya JBKP tidak bisa dibenarkan.

“Saya ingatkan kembali bahwa BPH Migas yang bertugas memantau Pertalite itu adalah BBM yang ada di tempat kerja. Artinya, harga dan kuota tempat penyalurannya ditentukan oleh pemerintah. Dan BPH Migas juga yang menentukan pengelolaannya,” ujarnya. ujar Mulyanto (RDP) Mendengarkan Sidang dengan BPH Migas di DPR, Jakarta Pusat, Senin (27/5).

Oleh karena itu, proses penertiban tidak boleh dilonggarkan terkait pertalite ini, jadi kalau misalnya ada perusahaan gas yang tidak mau menjual pertalite, berarti mereka malabelo (pemberontakan), jangan diberikan. “Kuota hanya membatalkan izin karena belum ada peraturan baru yang mengatur larangan tersebut.”

Mulyanto menduga hilangnya Pertalite merupakan siasat Pertamina. Ia menyinggung ketersediaan Pertamax Green 95 yang digadang-gadang bisa menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

Politisi PKS singgung pernyataan Himpunan Pedagang Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Menurut dia, pengusaha suka menjual Pertamax Green 95 karena dianggap menghasilkan lebih banyak uang.

“Pendapat saya dan saya kira ini pendapat masyarakat. Masyarakat sudah tahu trik seperti itu. Dulu kalau mau batalkan premi harus dimatikan aliran dan volumenya. Ujung-ujungnya ya sangat sulit ditemukan, dibatalkan.

“Pertalite sudah dimainkan dan sepertinya sulit, akhirnya tergantikan oleh Pertamax yang warnanya hijau dan tidak bisa ditebak,” kata Mulyanto.

Apa yang disampaikan DPR RI ada benarnya. Pertalite sebenarnya hilang di beberapa tempat, salah satunya di Slipi, Jakarta Barat.

Sebuah SPBU di Jakarta Barat mengaku tak lagi menjual BBM bersubsidi. Berdasarkan ulasan CNNIndonesia.com, Pertamax Green 95 masih dijual.

Namun, pihak Pertamina membantah tudingan penghapusan Pertalite tersebut. Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, masih ada beberapa SPBU yang menjual BBM JBKP.

“Sebenarnya banyak SPBU yang tidak menjual BBM bersubsidi, namun masih banyak juga yang menjual BBM bersubsidi.

“Memang tidak semua SPBU menerima penyaluran BBM, tapi jumlahnya tidak banyak. Kebanyakan masih menjual BBM bersubsidi.”

Di tempat terpisah, Anggota BPH Migas Saleh Abdurrahman tak mempermasalahkan jika yang ada hanya SPBU yang menjual bahan bakar mentah atau JBU. Dia membenarkan, hal itu sudah diperhitungkan oleh perusahaan gas terkait.

Tergantung kontrak dengan Pertamina. Kalau (SPBU) mau menjual bahan bakar reguler (JBU) saja, itu bagus, kata Saleh dalam keterangannya.

“Kalau ada (SPBU) yang belum punya Pertalite, pelanggan bisa mencari di tempat lain. Kami terus mendorong pelanggan untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan,” imbuhnya.

(Minggu/Agustus)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Rupiah Tertekan ke Rp16.228 Pagi Ini Imbas Kondisi Politik AS

20 September 2024 - 04:15

Melihat Besaran Gaji PNS Kementerian Keuangan

19 September 2024 - 19:14

Telin dan Indosat Business Berkolaborasi Lewat Platform NeuTrafiX

19 September 2024 - 09:14

Trending di Ekonomi