Jakarta, jurnalpijar.com –
Hanan Balkhy, direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia untuk Mediterania Timur, mengatakan bahwa penduduk Palestina di Gaza terpaksa makan daging, sebuah krisis yang semakin meningkat di wilayah tersebut.
Balkhy juga mengungkapkan bahwa sebagian warga harus meminum air limbah, dan layanan kesehatan terkena dampak serangan Israel.
“[Di Gaza] masyarakat kami sekarang mengonsumsi makanan hewani, makan rumput, dan minum air limbah,” kata Balkhy, seperti dilansir AFP, Selasa (4/6).
Lalu dia berkata: “Anak-anak tidak bisa makan, sementara banyak truk [bantuan kemanusiaan] terjebak di luar Rafah.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa kelaparan akan terjadi di Gaza. Diperkirakan 1,1 juta orang menderita kerawanan pangan tingkat parah.
Sementara itu, akses manusia ke Gaza terus memburuk. Selama serangan itu, Israel membatasi bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.
Tindakan Israel telah berkontribusi terhadap memburuknya situasi di Gaza dan kelaparan yang lebih parah.
Saat itu, Balkhy meminta Israel membuka akses ke Gaza agar lebih banyak bantuan bisa menjangkau warga.
Ia juga mengkritisi distribusi udara yang dinilai tidak efektif.
“Pengiriman melalui udara tidak masuk akal ketika jalur darat yang lebih murah dan efisien sudah tersedia,” kata Balkhy.
Israel melancarkan serangan pada Oktober 2023. Dalam operasi militer tersebut, warga dan objek sipil seperti rumah sakit dan kamp pengungsi menjadi sasaran serangan hebat.
Akibat serangan Israel, ratusan objek sipil hancur dan lebih dari 36.000 warga Palestina terbunuh.
(iso/dna)
Tinggalkan Balasan