Jakarta, jurnalpijar.com.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengutuk keras serangan Israel baru-baru ini, yang kembali menargetkan sekolah-sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Badan Pengungsi PBB (UNRWA) di Jalur Gaza Palestina.
Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan bahwa dua serangan Israel baru-baru ini terhadap sekolah Al-Razi dan UNRWA di Gaza pada Rabu (17/7) merupakan “kelanjutan dari kejahatan genosida Israel” yang tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman dan kecaman yang paling keras kepada Kerajaan Arab Saudi atas penyerangan terhadap sekolah Al-Razi yang berafiliasi dengan Badan Pengungsi PBB (UNRWA) di kamp Nuseirat di Gaza. daerah di Khan Younis yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.
“Dua serangan baru ini adalah bagian dari serangkaian pelanggaran berulang yang dilakukan mesin perang Israel terhadap warga sipil yang tidak berdaya.”
Arab Saudi juga menegaskan kembali penolakan tegas negaranya terhadap “genosida yang sedang berlangsung” yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan menyerukan gencatan senjata segera.
Arab Saudi juga menuntut tanggung jawab hukum, kemanusiaan dan moral dari komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel.
“Kerajaan Arab Saudi memperingatkan bahwa kegagalan yang terjadi saat ini tidak hanya mencerminkan ketidakmampuan dan kelemahan lembaga-lembaga komunitas internasional, namun juga menunjukkan konsekuensi yang lebih luas dari krisis ini, yang mempengaruhi fondasi legitimasi internasional dan kepercayaannya, serta tingkat kemampuan kita dalam menjaga stabilitas regional dan internasional di masa depan.
Ini adalah keenam kalinya dalam 10 hari terakhir Israel mengebom sekolah-sekolah di Jalur Gaza tempat para pengungsi tinggal. Kali ini sekolah Al-Razi di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza diserang dan 23 orang tewas.
Menurut kantor pers pemerintah Gaza, jumlah korban luka akibat serangan Israel bertambah menjadi 73 orang.
Rekaman video yang diverifikasi oleh lembaga pengecekan fakta Al Jazeera Sanad menunjukkan seorang pemuda membawa sisa-sisa rudal yang menargetkan sekolah tersebut. Dia mengatakan Israel membunuh pengungsi Palestina dengan rudal Amerika.
Rekaman menunjukkan kerusakan dan bagian tubuh di halaman sekolah yang dipenuhi pengungsi. Kekacauan terjadi di dalam Rumah Sakit Nasir di Khan Yunis setelah sejumlah besar orang yang terluka parah tiba dari sekolah. (Hari hari)
Tinggalkan Balasan