Jakarta, jurnalpijar.com —
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi prihatin dengan perkembangan eskalasi militer di Yaman pasca serangan Israel ke Hodeidah pada Sabtu (20/7).
Kementerian Luar Negeri sangat prihatin dengan perkembangan eskalasi militer di Yaman pasca serangan Israel di provinsi Hodeida pada hari Sabtu 20 Juli 2024, yang memperburuk ketegangan yang ada di kawasan dan melemahkan upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri konflik perang di Yaman. Gaza. akhir,” kata Kementerian Luar Negeri Arab dalam keterangan di akun X (sebelumnya Twitter) pada Minggu (21/7).
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi meminta semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan mendesak masyarakat untuk menjauh dari kawasan tersebut.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi juga menyerukan kepada komunitas internasional dan pihak-pihak berpengaruh yang aktif untuk memenuhi kewajiban mereka dalam mengakhiri konflik di kawasan.
“Kementerian menegaskan kembali bahwa Kerajaan Arab Saudi terus berupaya mengakhiri perang di Gaza,” kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
“Dan menegaskan kembali dukungannya yang berkelanjutan terhadap upaya perdamaian untuk menyelamatkan rakyat Yaman dari penderitaan lebih lanjut dan mencapai keamanan dan perdamaian di kawasan.” mereka melanjutkan pernyataan mereka.
Menurut saluran TV Al-Jazeera, Kementerian Kesehatan Yaman telah mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara di pelabuhan Hudeida yang dikuasai pemberontak Yaman oleh Angkatan Udara Israel telah mencapai 6 orang.
Anis Al-Asbahi, juru bicara Kementerian Kesehatan Yaman, mengatakan kepada kantor berita Yaman Saba bahwa korban tewas adalah warga sipil.
Ia juga mengatakan, 3 orang hilang dan 83 orang luka-luka, sebagian besar luka parah.
Sementara itu, juru bicara kelompok Houthi, Mohammad Abdulsalam, mengatakan bahwa mereka akan terus melakukan serangan terhadap Israel dan tidak akan mengikuti aturan perang.
Abdulsalam mengatakan tidak akan ada “garis merah” dalam tanggapan Houthi terhadap Israel.
“Semua institusi sensitif di semua tingkatan akan menjadi sasaran kami,” ujarnya, Minggu (21/7), seperti dikutip Al Jazeera.
Pada Sabtu (20/7), Israel melakukan serangan udara terhadap depo bahan bakar dan pembangkit listrik di Hodeida, Yaman. Aksi ini merupakan balas dendam Israel setelah Houthi menyerang Tel Aviv dengan drone.
Serangan udara di Hodeida menyebabkan kebakaran besar dan pemadaman listrik di wilayah tersebut.
Israel telah mengkonfirmasi bahwa tentaranya berada di balik serangan terhadap Yaman.
Kelompok Houthi mengatakan bahwa salah satu tujuan serangan Israel adalah membuat Yaman berhenti mendukung Gaza. Meski begitu, kelompok Houthi bersikeras bahwa mereka tidak akan berhenti mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.
(sebelum/sebelum)
Tinggalkan Balasan