Jakarta, jurnalpijar.com –
Serangan udara Israel menyebabkan kebakaran besar yang menewaskan 45 orang di sebuah kamp pengungsi di Rafah di Jalur Gaza Palestina.
Di bulan kedelapan operasinya, Israel terus membawa warga Palestina ke rumah sakit untuk mempersiapkan jenazah keluarga mereka untuk dimakamkan.
Serangan Israel pada Minggu (26/6) malam waktu setempat yang membakar tenda pengungsi di tempat pengungsian terakhir warga Gaza dinilai sebagai bentuk kekejaman.
Tentara Israel membela diri dengan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan serangan terhadap komandan Hamas di Rafah yang membakar sebuah tenda.
Para penyintas mengatakan keluarga tersebut sedang bersiap untuk tidur ketika serangan itu terjadi.
“Kami berdoa agar kami menyiapkan tempat tidur anak-anak kami. Tidak ada yang aneh, lalu kami mendengar suara keras, dan api muncul di sekitar kami,” kata Umm Mohamed Al-Attar, seorang ibu Palestina yang muak dengan kota itu. Demikian disampaikan Reuters, Senin (27/5).
“Semua anak mulai berteriak. Suaranya seram, kami kira ada besi yang menimpa kami, pecahan peluru jatuh ke dalam rumah,” jelasnya.
Serangan itu terjadi di kawasan Tel Al-Sultan di mana ribuan orang mengungsi setelah tentara Israel menyerang timur Rafah lebih dari dua minggu lalu.
Rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan api menyala dalam kegelapan dan orang-orang berteriak ketakutan. Sekelompok pemuda berusaha menarik pelat besi dan tali dari mobil pemadam kebakaran untuk mulai memadamkan api.
Lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia, kata pejabat kesehatan Gaza, seraya menambahkan bahwa jumlah korban tewas mungkin bertambah jika mereka menderita luka bakar parah.
Militer Israel mengatakan serangan udara hari Minggu didasarkan pada “intelijen yang jelas” dan mengatakan serangan tersebut menewaskan seorang agen senior Hamas dan agen Hamas lainnya yang menembakkan roket ke Israel dari wilayah Rafah.
Israel tetap melakukan serangan meski ada keputusan Mahkamah Agung PBB pada Jumat (26/5) yang memerintahkan mereka menghentikan serangan di Jalur Gaza. (wah/wah)
Tinggalkan Balasan