Jakarta, jurnalpijar.com —
Bayi kembar berusia empat hari yang baru lahir tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Selasa (13/8), saat ayah mereka pergi untuk mengambil akta kelahiran.
Anadolu Agency melaporkan, kedua bayi tersebut baru lahir di Deir al-Balah pada Sabtu (10/8), namun kini menjadi akibat serangan brutal Israel di apartemen mereka.
“Saya baru saja menerima akta kelahiran anak saya yang baru lahir, Aisal dan Asir,” kata sang ayah, Muhammad Abu al-Kamsan, kepada Anadolu Agency.
Ia tak kuasa menahan air matanya karena kehilangan kedua anaknya.
Al Kamson mengatakan dia sedang berada di luar rumah sambil memproses akta kelahiran kedua anaknya ketika serangan itu terjadi. Kemudian ada panggilan telepon datang ke ponselnya dengan berita tragis.
Bagaikan sambaran petir, Al-Kamsan bergegas ke Rumah Sakit Syahid Al-Aqsa di Deir al-Balah dan menemukan dua anaknya telah tiada. Di antara korban tewas bukan hanya anak kembarnya tapi juga istrinya Jamana Arafa.
Dia berkata, “Ezel dan Bandi adalah awal dan akhir dari kegembiraanku. Kegembiraanku belum lengkap, dan sekarang sudah berakhir.”
Sejak mendengar kabar kehamilan Jumana, Al Kamsan sudah menantikan hari dimana ia akan memiliki keluarga kecil yang utuh. Kini harapan itu hanya sekedar angan-angan belaka.
Serangan Israel di Jalur Gaza terus berlanjut. Hingga Rabu (14/8) jumlah korban tewas warga Palestina sudah mencapai hampir 40.000 jiwa. Kebanyakan korbannya adalah anak-anak dan perempuan.
(blq/dna)
Tinggalkan Balasan