Menu

Mode Gelap

Internasional · 22 Sep 2024

Kenapa Palestina Tolak Seruan Israel soal Pasukan Asing di Gaza?


					Kenapa Palestina Tolak Seruan Israel soal Pasukan Asing di Gaza? Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com –

Palestina dengan tegas menolak usulan Israel terkait penempatan pasukan internasional di Jalur Gaza.

Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menegaskan tidak boleh ada pasukan asing di wilayah Palestina.

“Tidak ada legitimasi atas kehadiran pasukan asing di wilayah Palestina,” kata Roudeineh, dilansir Middle East Monitor (MEMO), pada Minggu (30/6).

Rudeineh menyatakan bahwa hanya rakyat Palestina yang dapat memutuskan siapa yang memimpin mereka dan mengatur serta mengatur urusan di Gaza.

Ia mengatakan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) adalah satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina, yang mempunyai otoritas sah atas seluruh wilayah Palestina, termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem.

“Kami tidak akan menerima atau mengizinkan kehadiran pasukan asing di tanah kami, baik di Tepi Barat atau Jalur Gaza,” kata juru bicara tersebut.

Menurut Rudeineh, pemerintah Israel “berkhayal” jika yakin bisa menguasai Gaza. Sebab persoalan Palestina, kata dia, adalah persoalan tanah dan negara, bukan sekedar bantuan kemanusiaan.

“Ini adalah isu sakral dan isu penting bagi bangsa Arab,” katanya, menurut Xinhua.

Komentar Rudeineh muncul setelah sumber keamanan Israel mengatakan pasukan Zionis akan tetap berada di Gaza sampai pasukan internasional tiba untuk menggantikan mereka di lapangan.

Tanggapan Rudeineh juga muncul setelah Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengusulkan rencana terkait Gaza bertajuk Dewan Perencanaan Tinggi untuk Yudea dan Samaria.

Usulan tersebut termasuk menghapus kekuasaan eksekutif Otoritas Palestina di Tepi Barat, melindungi situs-situs Yahudi dan mengakui lima pos pemukiman di negara tersebut.

Kelima stasiun tersebut adalah Evyatar, Givat Assaf, Sde Ephraim, Heletz dan Adorayim.

Menurut radio publik Israel Kan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant membahas rencana fase transisi Gaza selama kunjungannya ke Amerika Serikat beberapa hari lalu.

Dalam fase transisi, Gaza akan diawasi oleh komite pengarah yang dipimpin AS yang mencakup negara-negara Arab moderat. Komite tersebut dapat mencakup tentara dari Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan Maroko.

Sementara itu, Amerika akan menangani kepemimpinan dan logistik di luar jalur tersebut, menurut laporan di Mesir.

Rencana tersebut akan dilaksanakan secara bertahap, dari utara hingga selatan Gaza, dan bertujuan untuk secara bertahap mengalihkan tanggung jawab keamanan lokal kepada pasukan Palestina. (blq/baca)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional