Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant menyerukan serangan kekuatan penuh terhadap militan Palestina di Tepi Barat.

Dalam keterangan resmi yang dikutip Agence France-Presse pada Rabu (04/09), Gallant mengatakan, “Dalam menghadapi kebangkitan terorisme, kami melenyapkan organisasi teroris di seluruh Yudea dan Samaria (Tepi Barat).”
Organisasi teroris yang dikenal dengan nama berbeda seperti Nur al-Shams, Tulkarem, Fara atau Jenin ini harus dihancurkan, katanya, mengacu pada kota dan kamp pengungsi tempat operasi militer Israel berlangsung.
Gallant memerintahkan tentara melancarkan serangan udara ke segala arah dengan dalih melindungi pasukannya.
“Setiap teroris harus keluar, dan jika dia menyerah, dia harus ditangkap. Tidak ada pilihan lain. Gunakan semua kekuatan, semua orang penting dengan kekuatan penuh.”
“Pada dasarnya kita memotong rumput, tapi ada saatnya kita harus mencabut akarnya, dan ini harus dilakukan,” ujarnya.
Pada tanggal 28 Agustus, tentara Israel melancarkan serangan serentak ke kota Jenin, Tubas dan Tulkarem di bagian utara Tepi Barat.
Setidaknya 30 warga Palestina, termasuk militan, tewas dan 140 lainnya luka-luka dalam serangan itu.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 19 orang meninggal di Kota Jenin, tujuh di Tukarem, dan empat di Tubas.
Dalam beberapa hari terakhir, fokus serangan Israel tertuju pada kota Jenin dan sekitarnya yang merupakan pusat militan.
Menurut AFP di Jenin, jalanan tampak lengang. Warga keluar rumah hanya untuk membeli kebutuhan pokok.
Jalanan dipenuhi puing-puing aspal yang terkoyak oleh kapal perang lapis baja. (grup/dalam)