Jakarta, jurnalpijar.com —
Presiden baru Meksiko, Claudia Sheinbaum, merupakan seorang perempuan Yahudi yang cukup aktif untuk kemerdekaan Palestina.
Dalam laporan berita NBC, Sheinbaum mengutuk keras serangan terhadap warga sipil, baik Palestina maupun Israel, dalam konflik antara kedua wilayah baru-baru ini.
Ia mengutarakan kritiknya ketika konflik antara Hamas Palestina dan Israel dimulai pada Oktober tahun lalu.
Tak hanya kritik, Scheinbaum bahkan meminta kedua belah pihak segera menerapkan gencatan senjata. Apalagi, ia terang-terangan mendukung solusi dua negara yang berarti dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
“Dia setia kepada mereka yang tertindas. Dalam konflik Israel-Palestina, dia adalah orang pertama yang mendukung solusi dua negara tanpa mencabut pernyataannya,” kata penulis dan profesor humaniora di Universitas Amherst Ilan Stavans, dikutip NBC. Berita.
Sheinbaum secara resmi terpilih sebagai presiden perempuan dan Yahudi pertama di Meksiko. Ia mendapat dukungan hingga 58 persen dan mengalahkan rivalnya Xochiti Gálvez dan Jorge Alvarvez Mínez.
Kemenangan ini merupakan sebuah terobosan, karena Scheinbaum menjadi seorang Yahudi untuk memimpin negara dengan populasi Kristen terbesar di dunia.
Namun, Scheinbaum pernah mengaku dirinya bukanlah orang yang religius. Dia melihat asal usul Yahudinya lebih sebagai warisan budaya.
“Saya tumbuh tanpa agama. Orang tua saya membesarkan saya dengan cara ini,” katanya pada tahun 2018 di sebuah pertemuan Yahudi di Meksiko. (Baca baca)
Tinggalkan Balasan