Menu

Mode Gelap

Internasional · 25 Jul 2024

Negara-negara Eropa Murka Israel Bombardir Tenda Pengungsi di Rafah


					Negara-negara Eropa Murka Israel Bombardir Tenda Pengungsi di Rafah Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Israel melancarkan serangan udara brutal ke tenda kamp di Rafah, Gaza, Palestina, menewaskan 45 orang, pada Minggu (26/5) malam waktu setempat. Korban serangan Israel di Rafah disebut-sebut sebagian besar adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia.

Israel tetap melakukan serangan meski ada keputusan Pengadilan Tinggi PBB pada Jumat (26/5) yang memerintahkan diakhirinya perang di Rafah.

Tindakan Pemerintah Zionis di Rafah memicu kecaman para pemimpin dunia, khususnya Eropa, yang bersikeras melaksanakan perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikan serangan tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan kemarahannya dan menyerukan diakhirinya serangan terhadap Israel. “Tindakan ini harus dihentikan. Tidak ada tempat yang aman di Rafah bagi rakyat Palestina,” kata Macron di bagian X-nya (sebelumnya Twitter).

Ada juga kritik dari Jerman terhadap Menteri Luar Negerinya, Annalena Baerbock. “Hukum kemanusiaan internasional berlaku untuk semua orang, pada aktivitas pasukan Israel,” kata Baerbock, seperti dilansir Reuters.

Kepala kebijakan Uni Eropa Josep Borrell pun menanggapi serangan Israel terhadap Rafah dengan mengatakan bahwa keputusan Mahkamah Internasional harus dihormati.

Pada Senin (27/5), Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah, Gaza, Palestina, tidak diperbolehkan.

“Serangan Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah yang memakan banyak korban warga Palestina, termasuk anak-anak, tidak dapat diterima,” kata Menteri Kependudukan Spanyol, Jose Manuel Albares mengenai X.

Dia juga menyerukan untuk menghindari kematian dan rasa sakit. “Kami menginginkan gencatan senjata dan penghormatan terhadap hukum internasional oleh semua pihak,” kata Albares, menurut Anadolu.

Wakil Perdana Menteri Belgia Petra De Sutter mengatakan pada hari Senin bahwa dia “terkejut” dengan serangan Israel terhadap kamp pengungsi Rafah.

“(Saya marah) atas serangan udara di kamp pengungsi #UNRWA di Rafah,” tulis De Sutter di platform X.

Ia menekankan bahwa pembunuhan terhadap orang-orang, termasuk anak-anak, merupakan pelanggaran hukum internasional, dan jelas merupakan pelanggaran terhadap perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan kekerasan di Rafah. kejahatan perang ini Cukup.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional