Menu

Mode Gelap

Internasional · 2 Sep 2024

Anwar Ibrahim Sedih Bos Hamas Haniyeh Tewas: Kehilangan Teman Baik


					Anwar Ibrahim Sedih Bos Hamas Haniyeh Tewas: Kehilangan Teman Baik Perbesar

Jakarta, jurnalpijar.com —

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan belasungkawa menyusul tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Teheran, Iran pada Rabu (31/7).

Dalam unggahan XLO tersebut, Anwar menyertakan video dirinya berbicara dengan juru bicara hubungan internasional Hamas Bassem Naim.

“Saya turut berduka cita atas kehilangan seorang sahabat baik dan seorang pembela bangsa saya yang gagah berani,” kata Anwar dalam X.

Dia mengutuk keras pembunuhan Hanieh.

“Ini adalah pembunuhan yang sangat keji, jelas dirancang untuk menggagalkan perundingan yang bertujuan mengakhiri genosida di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang,” kata Anwar.

Dia mengatakan pembunuhan Hanieh sempat mengejutkan kabinet Malaysia.

Dalam perbincangan tersebut, Naeem menyegarkan ingatannya dengan Hania. Ia juga berharap Hamas dan pihak pendukungnya dapat mengupayakan perdamaian yang diinginkan para pemimpin kelompok tersebut.

“Saya kira isu yang paling penting adalah kelanjutan perjuangan Ismail untuk kebebasan rakyat Palestina,” kata Naim.

Lebih lanjut, Anwar mengatakan, hanya orang-orang yang tidak bermoral saja yang tidak akan meminta Israel menghentikan agresi di Gaza.

Dia berkata, “Saya sangat prihatin dengan dampak tragedi ini bagi rakyat Palestina, yang telah menanggung begitu banyak kesakitan, kesulitan dan penderitaan selama beberapa dekade.”

Anwar juga menyinggung pertemuannya dengan Haniyeh pada Mei lalu yang menuai kritik.

Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa mereka yang mengkritik Haniyeh tidak memahami bahwa dia menginginkan perdamaian di Timur Tengah.

Anwar dikabarkan dekat dengan Hamas. Selama serangan mendadak kelompok tersebut terhadap Israel, dia menolak untuk mengutuknya.

Perdana Menteri Malaysia juga sempat menelepon Hanieh pada awal serangan Israel di Gaza. Lebih dari 39.000 orang meninggal setelah operasi tersebut.

Situasi di Gaza disebut-sebut semakin memburuk setelah kematian Haniyeh.

Beberapa pengamat politik internasional juga menyebut kematiannya berdampak pada perundingan gencatan senjata Israel-Hamas.

Perundingan gencatan senjata terhenti selama beberapa tahun terakhir. (ISA/RDS)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Topan Shanshan Mendekat, Ribuan Warga Jepang Diminta Mengungsi

5 November 2024 - 16:15

Gadis 8 Tahun yang Hilang 19 Hari Ditemukan Tewas di Turki

4 November 2024 - 22:14

Zelensky Tiba di Singapura, Bersiap Pidato dalam Forum Keamanan

2 November 2024 - 16:14

Trending di Internasional